Karanganyar (Espos) -- Maraknya orang yang mengaku wartawan dan sering meminta imbalan uang dengan mendatangi satuan kerja perangkat daerah (SKPD), membuat pejabat di lingkungan di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar resah dan waswas.
Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas), Aji Pratama Heru K kepada wartawan, Jumat (1/10), mengatakan telah menerima laporan dari sejumlah pejabat baik kepala SKPD maupun Lurah dan Camat yang mengaku didatangi oknum wartawan.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Para pejabat ini kemudian menanyakan pada dirinya keberadaan wartawan resmi yang bertugas di Karanganyar. Pasalnya mereka mengaku wartawan dengan menunjukkan identitas pers yang dimiliki dan berpura-pura melakukan wawancara.
“Wawancara dilakukan dengan menyodorkan data, terus ujung-ujungnya mereka (oknum wartawan-red) meminta imbalan uang,” ujar Heru.
Heru menyebutkan jumlah laporan yang masuk tidaklah sedikit. Hampir sebagian besar laporan masuk berasal dari tataran pemerintahan bawah, seperti lurah, kepala desa (Kades), camat serta perangkat desa atau kecamatan lainnya. Sedangkan untuk pejabat di lingkup Pemkab, lanjut Heru, relatif kecil karena mereka sudah mengetahui mana saja wartawan resmi yang bertugas di Karanganyar.
Menurut Heru, untuk mengantisipasi adanya wartawan nakal tersebut pihaknya akan mendata seluruh wartawan resmi yang bertugas di Karanganyar. Data inilah yang kemudian akan disebarkan ke seluruh desa sehingga tidak ada lagi laporan “pemerasan” yang dilakukan oleh oknum wartawan tidak resmi alias bodrex.
"Kami minta pejabat untuk mewaspadai wartawan tidak resmi ini," pintanya.
isw