Esposin, BOYOLALI – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali menargetkan vaksinasi penyakit mulut dan kuku atau PMK tahap kedua di Boyolali selesai pada Kamis (4/8/2022).
Sampai saat ini sapi yang telah mendapatkan vaksinasi PMK di Boyolali berjumlah 2.696 ekor. Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, mengungkapkan jumlah tersebut merupakan gabungan dari vaksinas PMK tahap I dan tahap II.
“Itu gabungan yang tahap pertama kemarin yang sudah tervaksin ada 1.896 ekor sapi. Kemudian, untuk vaksinasi lanjutan hari pertama, Senin kemarin, ada 300. Hari Selasa itu 500. Kemudian, Rabu kemarin vaksinasi off dulu, diisi dengan pelayanan pengobatan,” ungkap dia kepada wartawan, Kamis (28/7/2022).
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Lusia mengungkapkan pada hari ketiga atau Rabu (27/7/2022) kegiatan vaksinasi diliburkan karena medan lokasi vaksinasi yang melelahkan bagi petugas vaksinasi.
Kemudian, kata Lusi, vaksinasi dilanjutkan pada Kamis ini dengan target 300 dosis di tiga titik yaitu Desa Jeruk dan Samiran yang berada di Selo, serta 100 dosis di Desa Korporasi Sapi (DKS) Andong.
“Terkait update PMK di Boyolali, per tanggal 26 Juli total suspek ada 5.462 ekor, positif 32 ekor, mati 64 ekor, potong paksa 10, sembuh 1.920,” kata dia.
Lusi mengungkapkan terjadi pelandaian dalam kasus PMK di Boyolali. Kenaikan kasus tidak setajam di awal-awal PMK ditemukan di Boyolali. Lusi menilai ada beberapa faktor yang turut andil melandaikan kasus PMK di Boyolali seperti vaksin dan keaktifan para peternak.
“Vaksin kan persentasenya baru sedikit. Namun, masyarakat saya nilai inovatif dalam memberikan pengobatan secara herbal, jadi memakai kunyit, telur, dan lain-lain. Semakin kreatif dan ilmu tersebut ditularkan pada kelompok peternak lain,” ungkap Lusi.
Baca juga: Vaksinasi PMK di Boyolali Sasar Sapi Sehat, Untuk Sapi Sembuh?