Esposin, SOLO -- Rencana penataan Jl Gatot Subroto atau koridor Gatsu Solo dengan konsep mirip Malioboro di Jogja sudah mencuat sejak era kepemimpinan Wali Kota Joko Widodo (Jokowi), 2005-2010 dan 2010-2012.
Berdasarkan catatan Esposin, Jokowi yang kini menjadi Presiden RI, saat itu mencetuskan ide mengubah Jl Gatsu menjadi mirip Malioboro guna mendongkrak pariwisata dan memberdayakan UMKM lokal. Namun, rencana itu hingga kini belum terealisasi.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Pemerintah Kota Solo malah lebih dulu menggarap penataan koridor Jl Diponegoro di seberang Jl Gatsu dan berada di sisi utara Jl Slamet Riyadi. Pemkot memindahkan pertokoan di sepanjang Jl Diponegoro ke pasar barang elektronik yang dibangun di Jl Yosodipuro depan Pura Mangkunegaran.
Baca Juga: Gibran Ingin Kawasan Ngarsopuro-Gatsu Jadi "Malioboro Solo", Setuju?
Pemkot Solo juga merevitalisasi pasar barang antik Triwindu dan menata koridor Diponegoro supaya bisa menjadi ruang publik. Tak hanya itu, Pemkot menghidupkan koridor itu dengan Night Market Ngarsopuro setiap Sabtu malam.
Sedangkan penataan Jl Gatsu baru digarap sekitar lima tahun lalu di era Wali Kota FX Hadi Rudyatmo. Namun, penataan itu belum mengubah jalan tersebut menjadi Malioboronya Solo.
Walking Street
Penataan itu baru pada kondisi fisik yakni perbaikan jalan, pelebaran dan pengerukan drainase, pembuatan jalur pedestrian, dan penataan parkir. Penataan menggunakan konsep walking street.Baca Juga: FKKD Sragen Soroti Hilangnya Passing Grade Pada Uji Kompetensi Pengisian Perdes
Pembuatan ruang publik dengan konsep Malioboro mencuat kembali pada akhir 2018. Namun lokasinya bukan di Jl Gatsu atau koridor Ngarsopuro, melainkan di city walk sepanjang sisi selatan Jl Slamet Riyadi, Solo.
Pemkot Solo ingin menghidupkan kawasan city walk dengan konsep ala Malioboro pada malam hari dengan mendatangkan pedagang kuliner, suvenir, dan lain-lain. Harapannya kawasan city walk yang memang dibangun untuk ruang publik bisa memberi dampak positif dari sisi ekonomi. Namun, rencana tersebut juga belum terwujud.
Baru-baru ini, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang tak lain putra sulung Jokowi mengungkit kembali wacana mengubah Jl Gatsu jadi Malioboronya Solo.
Baca Juga: Tutup Selama Pandemi, Museum Sangiran Sragen Buka Lagi Mulai 10 April
Lewat unggahan di akun Instagram @gibran_rakabuming, Wali Kota Solo itu mengungkapkan gagasannya tersebut. Tak sekadar keinginan, Gibran sudah memiliki gambaran apa saja yang perlu diubah dan diperbaiki untuk mewujudkan Malioboro Solo itu.
Galeri Seni
Ia menyebut ada trotoar yang perlu perbaikan, lampu jalan yang dibiarkan mati, PKL yang kurang tertata. Selain itu, ruang terbuka hijau juga masih minim dan patung-patung di Pasar Triwindu banyak yang rusak beberapa tahun ini.Gibran juga menyebut salah satu daya tarik jika Ngarsopuro dan koridor Jl Gatsu dibuat menjadi Malioboro Solo yakni adanya galeri seni milik Sardono Kusumo.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Sukoharjo: Baru 11.115 Orang Disuntik Dosis Kedua
Galeri ini menampilkan perjalanan 200 tahun pujangga dari Solo. "Tentu area ini akan menjadi penyempurna perjalanan wisatawan Kawasan Ngarsopuro," lanjut pengelola akun @gibran_rakabuming.
Jadi, akankah ide menjadikan kawasan Jl Gatsu menjadi Malioboro Solo yang tercetus di era Wali Kota Jokowi akan terwujud di era Gibran?