KLATEN-- Pada Selasa (28/5/2013) malam, ratusan masyarakat Klaten bakal mengikuti puncak acara Refleksi 7 Tahun Gempa yang digelar di alun-alun Klaten. Acara itu sekaligus menjadi renungan masyarakat akan bahaya bencana yang bisa menimpa manusia kapan saja.
Rencananya, serangkaian acara yang diselenggarakan Pusat Informasi dan Pembelajaran Kebencanaan (Pijar) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten itu menghadirkan Kyai Kanjeng dan MH Ainun Najib.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
“Tujuan digelar refleksi dan renungan gempa supaya masyarakat bisa mengingat kejadian waktu lalu. Selain itu juga menjadikan masyarakat lebih waspada,” ungkap selretaris Pijar, Nur Cahyono, saat dihubungi Esposin, awal pekan kemarin.
Dia mengungkapkan peserta yang diundang dalam puncak acara itu mencapai 600 orang, di antaranaya dari instansi pemerintah, organisasi masyarakat, LSM, takmir masjid dan kelompok pengajian. Namun demikian, jumlah itu diperkirakan bertambah banyak lantaran kegiatan itu dibuka untuk masyarakat umum.
“Kegiatan itu juga untuk umum, jadi kami harap masyarakat bisa ikut bergabung,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, sambungnya, juga dilakukan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba lukis, dolanan tradisional dan lomba foto yang semuanya merupakan rangkaian acara Refleksi 7 Tahun Gempa di Klaten.
Sementara itu, Kepala BPDB, Sri Winoto, menambahkan kegiatan setidaknya bisa menginformasikan bahwa masyarakat hidup di daerah rawan bencana. “Oleh sebab itu, diharapkan bisa menumbuhkan kesiap-siagaan saat terjadi bencana,” jelasnya ketika dihubungi Esposin, kemarin.
Selama ini, BPBD juga sudah melakukan berbagai upaya untuk menyiapkan masyarakat yang tanggap bencana. Langkah-langkah yang telah dilakukan di antaranya dengan menyosialisasikan simulasi maupun latihan tanggap bencana kepada masyarakat hingga siswa di sekolah.