Esposin, SRAGEN-Suasana haru menyelimuti saat Untung Wibowo Sukawati melakukan sungkeman di pangkuan ibunya, Suparmi, di rumah orang tuanya di Dukuh Dayu, Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Senin (27/5/2024).
Bowo, sapaan akrabnya, sengaja meminta doa restu dengan kedua orang tua dan kakak perempuannya Kusdinar Untung Yuni Sukowati sebelum resmi mendaftar sebagai bakal calon bupati (cabup) Sragen.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Suparmi memeluk anaknya dan mendoakan Bowo agar semua langkahnya dimudahkan. Seusai sungkem dengan ibunya, Bowo berjalan dengan kedua lututnya mendekati bapaknya, Untung Wiyono, dan seraya sungkem. Mantan Bupati Sragen periode 2001-2010 pun merangkul Bowo dengan penuh kasih sayang.
Saat melakukan sungkeman, Untung membisikkan sesuatu kepada Bowo. Untung juga mendokan anaknya yang hendak berperang dalam pertarungan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2024. "Sehat, panjang umur. InsyaAllah terpilih menjadi Bupati Sragen tahun ini. Jadi bupati yang bisa membawa amanah, yang dicintai rakyatnya. Bupati yang baik bermanfaaat. InsyaAllah hidupnya bermanfaat," ujar Untung kepada Bowo
Tentunya ada laku prihatin. Namun, Untung enggan menjelaskan karena laku spritual itu hubungan dengan Tuhan dan itu privasi banget. Untung menekankan yang jelas ada ikhtiar agar diridhai Allah. "Saya sudah 10 tahun menjabat. Mbak Yuni sudah delapan tahun. Masyarakat sudah pasti bisa menilai," ujar Untung saat ditanya wartawan.
Tak hanya melakukan sungkeman dengan ibu dan bapaknya, Bowo juga mencium tangan kakaknya dan bersimpuh di pangkuan Bupati perempuan pertama itu. Yuni, sapaan akrab Bupati, memeluk dan menciumnya seraya berdoa. Mata Bowo terlihat berkaca-kaca seusai sungkeman itu.
Akhirnya, Bowo memeluk adik bungsunya Untung Guruh Sukowati dengan erat. Sang adik mendukung langkah Bowo untuk maju dalam Pilkada Sragen. Bahkan Guruh pun menyatakan kesiapannya menjadi tim sukses bagi kakaknya.
Kemudian sang istri, Wulan Purnama Sari, mencium dan memeluk suaminya. Ia juga ikut sungkem dengan kedua mertuanya serta kakak iparnya. Kedua anak Bowo pun ikut mengiringi proses perjalanan awal politik Bowo untuk melangkahkan kaki di medan perang politik.
Di luar rumah, puluhan sukarelawan dari berbagai daerah sudah menunggu. Mereka juga ingin mengantar sosok Bowo yang digadang-gadang jadi pengganti Yuni memimpin Bumi Sukowati. Pintu rumah terbuka. Untung dan istrinya yang paling awal menyapa para sukarelawan lalu diikuti Yuni, Bowo, dan istrinya.
Di pelataran rumah Dayu itu, mereka berdoa dipimpin dua orang tokoh agama. Bowo mendapatkan bacaan Al-Fatihah dari para pendukungnya. Kedua tangan mereka menengadah ke atas seraya berucap kata "aamiin" berulang-ulang.
Setelah doa itu keluarga Bowo beranjak menuju ke DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Sine, Sragen Kota.