Boyolali (Espos)--Kasus yang menimpa Prita Mulyasari turut pula mengundang simpati dari kalangan aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) di wilayah Kabupaten Boyolali.
Puluhan aktivis LSM Lembaga Bhakti Kemanusiaan Umat Beragama (LBUB), Peguyuban Lintas Iman (Panili) Boyolali, KPA dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Boyolali pun menggelar aksi damai pengumpulan koin untuk Prita di kawasan Taman Kridanggo Kota Boyolali, Kamis (10/12).
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Pantauan Esposin, aksi yang dimulai sekitar pukul 09.20 WIB tersebut digelar para aktivis LSM Boyolali sekaligus sebagai Kampanye ke-12 Peringatan Hari AIDS sedunia dan peringatan Hari HAM ke-61. Para pengemudi sepeda motor dan mobil ataupun pengguna jalan yang melintas di jalur protokol tersebut, tampak cukup antusias atas gerakan LMS mendukung penegakan hukum dan isu HIV/AIDS di Boyolali.
Aksi yang merupakan yang pertama kali terjadi di Boyolali sejak kasus Prita dan Bank Century meledak tersebut, berjalan damai dan aman.
Sejumlah ativitis dengan mengenakan ikat kepala peduli Prita berhasil mengumpulkan uang koin dan uang kertas dari masyarakat pengguna jalan yang masuk ke kotak peduli Prita. Total uang yang diperoleh untuk menyumbang Prita Mulyasari tersebut senilai Rp 208.600,5 terdiri atas uang recehan logam dan uang kertas.
Koordinator Program HIV, Agus Dodi mengemukakan uang yang telah diperoleh tersebut akan diberikan kepada Prita Mulyasari melalui sejumlah LSM di Jakarta yang telah menggerakkan aksi pengumpulan koin untuk Prita tersebut.
"Uang ini akan kami berikan kepada Prita Mulyasari melalui LSM di Jakarta yang telah menggerakkan aksi untuk Prita tersebut," ungkap Agus. sry