Esposin, KLATEN -- Antrean permintaan kartu kuning (AK 1) di Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Klaten membeludak dalam beberapa hari terakhir seiring dibukanya lowongan pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Pengamatan Esposin di lokasi, Kamis (12/9/2013), ratusan warga mendatangi Kantor Dinsosnakertrans. Mereka bahkan datang sejak pukul 07.00 WIB kendati pelayanan baru dibuka pukul 08.00 WIB. Mereka datang lebih awal supaya mendapat nomor antrean 1-200 orang. Pasalnya, petugas Dinsosnakertrans hanya mampu melayani 200 pemohon kartu kuning dalam sehari. Bagi yang datang pukul 09.00 WIB merasa kecele karena nomor antrean sudah habis.
“Tadi saya datang pukul 08.30 WIB, tetapi nomor antrean sudah habis. Padahal, kemarin saya juga sudah kehabisan nomor antrean,” papar Farida, 34, warga Manisrenggo, saat ditemui di lokasi.
Farida mengakui kedatangannya kalah cepat dengan warga lain. Besok, dia bermaksud datang ke Kantor Dinsosnakertrans lebih pagi. Farida mengaku sangat membutuhkan kartu kuning tersebut untuk melamar lowongan CPNS yang dibuka di Jogja.
Kepala Dinsosnakertrans Klaten, Slamet Widodo, mengatakan pihaknya sudah menambah jumlah tenaga kerja untuk membantu pembuatan kartu kuning. Jika pada hari-hari biasa hanya diampu empat orang, kali ini ditambah hingga delapan orang. Kendati demikian, lamanya proses pembuatan kartu kuning bukan dikarenakan jumlah SDM.
“Pengisian formulir kartu kuning dilakukan secara online yang terhubung langsung dengan pusat. Sayangnya kemampuan server terbatas sehingga sangat lambat untuk pengisian data secara online,” terang Slamet.
Slamet mengaku tak berani melayani permintaan kartu kuning di atas 200 buah dalam sehari. Menurutnya, pembuatan 200 kartu kuning tersebut biasa selesai hingga pukul 16.30 WIB.