Esposin, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengerahkan petugas Linmas pariwisata untuk mengawasi tempat-tempat pariwisata selama masa libur Lebaran 2021.
Mereka diminta membantu mengingatkan wisatawan agar tidak berkerumun, dan mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Penjelasan itu disampaikan Kepala Satpol PP Solo, Arif Dharmawan, saat diwawancarai wartawan baru-baru ini.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
“Kami sudah tugaskan petugas Linmas pariwisata untuk di lokasi-lokasi pariwisata. Dengan di back up petugas TNI/Polri juga, khususya di mal dan sebagainya karena terakhir kemarin kan di mal luar biasa terjadi kerumuman, prokesnya tidak dijaga,” ujar dia.
Baca Juga : Ditutup Selama Pandemi, Jembatan Gantung di Mata Air Cokro Ini Jadi Menyeramkan
Arif mengaku sudah berkoordinasi dengan manajemen tempat-tempat keramaian dan perbelanjaan untuk melakukan patroli rutin. Bila ditemukan adanya kerumunan, akan dilakukan penegakan aturan, termasuk dengan memberikan surat peringatan (SP).
Arif mengakui saat ini jumlah personel Linmas pariwisata masih sangat terbatas, 21 orang. Sebelumnya ada 25 petugas Linmas pariwisata. Tapi empat orang menyatakan mengundurkan diri karena menjadi tenaga kerja dengan perjanjian kontrak.
Petugas Linmas pariwisata mulai terbentuk tahun 2020 atau semasa kepemimpinan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo. Mereka direkrut dari petugas Linmas biasa dengan mempertimbangkan aspek pendidikan, performa, pengetahuan, serta melalui seleksi.
Baca Juga : Boleh Terbangkan Balon Udara Tapi Harus Sesuai Aturan!
“Tahun ini kami lakukan perekrutan lagi sekitar 15 personel Linmas pariwisata. Kami buka syaratnya pendidikan minimal SMA, lebih menguntungkan D3 pariwisata. Mereka dibekali kemampuan berkomunikasi dengan baik dan bahasa Inggris,” kata dia.
Sepengetahuan Arif, petugas Linmas pariwisata kali pertama muncul di Kota Bengawan. Ke depan mereka akan diperkuat lagi agar bisa menyentuh setiap wilayah kelurahan. Terutama wilayah yang punya potensi pariwisata seperti Baluwarti, Pasar Kliwon.
“Mereka memahami potensi pariwisata di Solo. Kami juga bekali mereka dengan informasi perhotelan, termasuk guest house sampai yang bintang lima. Walau pun sudah ada Solo Destination, tapi mereka kan lebih bisa untuk mengarahkan,” urai dia.