Esposin, SOLO–Limbah industri mencemari Sungai Bengawan Solo saat sore hari, akhir-akhir ini. Puluhan warga mencari ikan saat bladu/fenomena ikan mabuk waktu malam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, limbah dengan warna gelap mencemari air Bengawan Solo, tepatnya di ruas dekat Intake Instalasi Pengolah Air (IPA) Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Kamis (28/6/2024).
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Limbah warna gelap hampir merata di seluruh badan sungai. Ada bau yang diduga aroma etanol bersumber dari Bengawan Solo.
Petugas operasional IPA Semanggi, Purnomo, mengaku mematikan operasional IPA Semanggi sekitar lima jam mulai pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB untuk menjaga kualitas air sebelum didistribusikan ke pelanggan PDAM Solo.
“Sekarang limbahnya sampai sini cenderung sore,” jelas dia melalui Whatsapp kepada Esposin, Jumat (28/6/2025) pagi.
Koordinator Forum Jogo Kali Bengawan (Jokalibe) S.M. Budi Utomo menjelaskan puluhan warga mencari ikan di Bengawan Solo, tepatnya di wilayah Kelurahan Sewu, Kecamatan Jebres, Solo, Kamis malam.
Warga menangkap ikan karena terjadi fenomena bladu/ikan mabuk akibat air sungai tercemar limbah. Warga mencari ikan dengan alat penerangan.
Menurut dia, jenis ikan yang ditangkap warga, antara lain nila, bader, dan giligan. Warga pencari ikan berbagai kalangan usia mulai anak-anak sampai dewasa.
Catatan Esposin bladu akibat limbah di Bengawan Solo, tepatnya ruas Kelurahan Sewu, biasa terjadi pagi atau menjelang sore. Bladu ketika malam hari terjadi sebanyak dua kali selama sepekan ini.