Esposin, KLATEN -- Sebanyak lebih kurang 500 pengunjung mengunjungi Taman Nyi Ageng Rakit di Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Selasa (3/4/2022).
Petugas tiket Taman Nyi Ageng Rakit, Mulyadi Yahmin, mengatakan lebih kurang 500 pengunjung datang ke Taman Nyi Ageng Rakit hingga pukul 12.30 WIB pada Selasa (3/4/2022).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
“Untuk pengunjung yang datang di sini [Taman Nyi Ageng Rakit] kami harap untuk mematuhi protokol kesehatan [prokes] dan wajib memakai masker,” kata Mulyadi saat ditemui Esposin, Selasa (3/4/2022).
Ia mengatakan kepadatan pengunjung biasanya terjadi pukul 17.00 WIB. Alasannya, aktivitas pedagang di wilayah taman baru akan buka pada jam itu.
Sayangnya, sejumlah pengunjung menyampaikan keluhan ketika menikmati Taman Nyi Ageng Rakit. Mereka mengeluhkan fasilitas dan kebersihan.
Baca Juga : Begini Keseruan Ngabuburit di Taman Nyi Ageng Rakit Rawa Jombor Klaten
Salah seorang pengunjung, Sri Supatmi, warga Desa Danguran, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten mengungkapkan kali pertama mengunjungi Taman Nyi Ageng Rakit.
“Untuk fasilitas sudah cukup. Tapi di bagian tempat parkir tidak ada ruang teduh untuk kendaraan. Jadi kalau siang panas,” kata Sri Supatmi.
Hal senada disampaikan Hena Ekawati. Hena mengeluhkan kebersihan di bagian kuliner Taman Nyi Ageng Rakit. “Kalau makanannya sudah oke. Cuma tempatnya kurang bersih,” kata Hena.
Kawasan Taman Nyi Ageng Rakit menjadi daya tarik baru di kawasan Rawa Jombor. Taman ini ramai dikunjungi warga.
Baca Juga : Taman Nyi Ageng Rakit, Daya Tarik Baru Rawa Jombor Klaten
Taman yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah tersebut berada pada lahan di sisi timur Rawa Jombor. Selain sejumlah spot selfie, patung, ada amfiteater untuk panggung pertunjukan berlatar belakang panorama rawa.
Ada empat joglo di taman tersebut yang difungsikan untuk Plaza Kuliner. Pada joglo itu ada kios dan ruangan yang bisa digunakan untuk diisi meja serta kursi. Tempat itu untuk memindahkan kuliner warung apung.
Masing-masing joglo memiliki nama sesuai daerah yang ada di Krakitan, seperti Paseban Bugel dan Paseban Jombor.