Esposin, SOLO — Menjelang akhir tahun 2016, penjualan aneka oleh-oleh khas Solo meningkat pesat. Hal itu dipicu banyaknya warga luar kota yang mudik atau berkunjung ke Kota Bengawan.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Anggota staf penerimaan barang Pusat Oleh-Oleh Erajaya, Vitasari, mengatakan penjualan mulai naik sejak Sabtu (19/12/2015). Dia mengatakan kenaikan penjualan hingga 70%, kebanyakan didominasi pelanggan dari luar kota, seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Dia menyampaikan oleh-oleh yang paling banyak diburu masyarakat adalah makanan khas Solo, seperti abon, paru, ceker, dan intip.
“Libur akhir tahun biasanya selalu naik meski kenaikan tidak setinggi waktu Lebaran. Oleh karena itu, antisipasi kenaikan penjualan ini sudah dilakukan sejak awal bulan dengan menambah stok,” ungkap wanita yang akrab disapa Vita ini kepada wartawan saat ditemui di tokonya di Jl. Kalilarangan, Solo, Kamis (24/12/2015).
Kenaikan penjualan juga disampaikan karyawan Kings Oleh-oleh, Yani. Dia mengatakan meski belum ada peningkatan penjualan yang cukup signifikan tapi mulai ada penambahan penjualan, khususnya makanan khas Solo.
“Oleh-oleh yang paling banyak dicari adalah abon, ceker, paru, brem dan lainnya. Konsumen yang datang kebanyakan adalah rombongan yang sedang liburan ke Solo,” kata dia.