Esposin, SOLO — PT. Pegadaian mampu memperoleh dana sekitar Rp1,1 miliar pada lelang terbuka pada Minggu (25/9/2013). Namun hal tersebut belum bisa menutup kekurangan kredit nasabah.
Lelang emas terbuka tersebut dilakukan untuk mencoba menutup kredit macet nasabah yang terus membengkak tatkala harga emas anjlok. Kepala PT. Pegadaian Cabang Nusukan, Frida Nursanti Murni, mengatakan perolehan penjualan tersebut masih belum bisa menutup kredit nasabah. Menurut dia nasabah masih harus melunasi kekurangan kredit yang ada.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Frida menjelaskan pada Minggu itu lelang diadakan di lima lokasi, yakni Solo, Klaten, Boyolali, Karanganyar, dan Sragen. “Selama dua kali mengadakan lelang di Pegadaian Purwotomo [Slamet Riyadi] Solo, penjualan tidak maksimal. Oleh karena itu, pada 25 Agustus lalu kami sepakat mengadakan lelang di Soloraya,” ungkap Frida kepada Esposin, Selasa (3/9/2013).
Selain itu, pertimbangan mengadakan lelang di lima lokasi tersebut adalah untuk mendekatkan diri kepada nasabah dan mempermudah transaksi bagi pelanggan yang menginginkan emas tapi berada di luar Solo. Pada lelang 25 Agustus tersebut tercatat penjualan di Cabang Purwotomo, Solo, sebanyak 112 emas atau setara dengan Rp319.686.000.
Di Boyolali tercatat penjualan sebanyak 22 emas (Rp71.300.000), Sragen mampu menjual 63 emas senilai Rp149.399.700. Pegadaian Cabang Karanganyar tercatat menjual 114 emas setara Rp206.373.900. Penjualan emas di Klaten tercatat paling banyak, yakni 152 emas dengan nilai Rp416.064.000.
Barang yang kebanyakan terjual pada lelang tersebut adalah emas seberat 18 karat dengan kadar 75 persen, serta perhiasan berupa kalung dan gelang seberat 4 gram hingga 10 gram. Meski peminat emas pegadaian cukup tinggi, Frida mengatakan belum mengetahui apakah kegiatan serupa akan diadakan kembali di bulan ini.
Menurut dia, acara tersebut membutuhkan kekompakan dari semua Pegadaian supaya bisa berjalan sukses. Namun Manager Marketing PT Pegadaian Cabang Cokronegaran, Nur Wakhid, mengatakan banyaknya minat masyarakat untuk membeli emas pada 25 Agustus lalu karena sebelumnya Pegadaian menyosialisaikan agenda tersebut kepada masyarakat secara serentak.
Sementara itu, untuk penjualan emas murni, Wakhid mengatakan hingga Agustus sudah melebihi target. “Target kami sampai akhir tahun mampu menjual 12 kilogram emas murni. Tapi hingga saat ini sudah terjual 17 kilogram,” terangnya.
Faktor yang mempengaruhi capaian tersebut menurut Wakhid adalah karena masyarakat masih gemar menabung menggunakan emas, dan juga karena pegadaian sudah lama memperkenalkan penjualan emas murni tersebut kepada masyarakat.