Menurut penuturan pemilik mobil Daihatsu Terios, Erwin, kejadian sangat cepat. Dia mendengar suara ledakan sebanyak tiga kali lantas tubuhnya bagian depan terkena semburan uap panas dari tangki pendam di dekat dispenser nomor 2.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Dia mengaku tidak sedang merokok dan mesin mobil dalam keadaan mati saat hendak mengisi bahan bakar premium senilai Rp100.000.
Akibat kejadian itu lelaki yang berpergian dari Magelang-Madiun bersama tujuh anggota keluarga yang lain mengalami luka bakar di bagian depan tubuhnya.
“Baru ngisi sedikit lantas terdengar tiga kali ledakan. Saat itu saya ada di depan mobil. Saya terkena semburan uap panas. Tetapi saya melihat api dan uap panas dari tangki pendam dan dispenser. Saya langsung lari. Saat itu tujuh orang keluarga saya masih di dalam mobil,” kata Erwin saat ditemui Esposin di dekat SPBU di Ngrampal, Senin (22/4).
Hal senada disampaikan pemilik Honda Vario, Sugito dan Sulistyowati, 50. Sedikit beruntung, pasangan suami istri (pasutri) yang mengaku pulang belanja kebutuhan salon dari Sragen itu tidak mengalami luka bakar.
Mereka mengaku segera berlari saat mendengar ledakan. “Saya mau pulang ke Ngawi mampir mengisi bahan bakar. Saat mendengar ledakan, saya lepas motornya. Lantas lari. Suara seperti ban meletus. Saya enggak terlalu ribet, yang penting selamat. Tetapi trauma ada. Saat itu rasanya seperti dikejar api dan di antara hidup dan mati. Rasanya sudah lari cepat tapi enggak sampai-sampai,” ujar Sulistyowati.
Hasil pantauan Esposin, dua petugas dari Pertamina memanggil beberapa petugas SPBU untuk dimintai keterangan ihwal kejadian. Pemilik SPBU, Sunardi, terus mendampingi Tim identifikasi dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri cabang Semarang dan petugas dari Polres Sragen melakukan olah TKP.
Hingga kini, dia belum dapat memastikan kerugian akibat kejadian. “Saya bersyukur tidak ada korban jiwa. Itu saja,” ujar dia.