Esposin, SOLO – Bagi Anda yang akan merayakan Lebaran di Kota Solo, Jawa Tengah, jangan lupa untuk mencicipi kuliner khas berupa lontong opor bubuk kedelai. Makanan yang satu ini selalu menjadi sajian spesial mayoritas warga di Kota Bengawan.
Lontong opor bubuk kedelai berbeda dari sajian yang ada di wilayah lain. Tambahan bubuk kedelai membuat makanan ini menjadi lebih gurih dan istimewa.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Seporsi lontong opor bubuk kedelai khas Solo berisi potongan lontong, sambal goreng kerni (daging sapi/ayam cincang dibentuk bulat-bulat), telur pindang, ayam potong/suwir, disiram kuah opor, dan ditambahkan taburan bawang goreng dan bubuk kedelai putih. Tambahan bubuk kedelai ini membuat rasa kuah opor semakin gurih, kental, dan lezat.
Baca juga: Asal Usul Opor Ayam, Kuliner Perpaduan 3 Budaya yang Speial di Solo
Dihimpun Esposin dari berbagai literatur, Selasa (4/5/2021), opor ayam merupakan masakan khas Jawa, khususnya Kota Solo, yang merupakan hasil akulturasi masyarakat Jawa, China, dan India.
Perpaduan rempah-rempah dengan santan membuat rasa opor ayam makin sedap. Makanan yang begitu lekat dengan lidah orang Indonesia itu tercipta berdasarkan perpaduan tiga budaya. Mengapa demikian?
Jika diperhatikan ada dua jenis opor, yakni berkuah kuning dan putih kecoklatan. Santan yang dipakai biasanya tidak terlalu kental, karena dulunya orang China tidak begitu suka santan kelapa.
Baca juga: Sega Bancakan, Kuliner Ngangeni & Penuh Arti Khas Soloraya
Opor China
Resep opor berkuah putih kecoklatan merupakan perpaduan budaya Jawa dengan China. Sajian lontong opor berkuah putih ini sekilas mirip dengan lontong Cap Go Meh yang menjadi kuliner wajib saat perayaan Cap Go Meh.
Opor India
Sementara opor berkuah kuning dengan tambahan kunyit dan jintan merupakan masakan yang dipengaruhi budaya India. Rasa dan aroma rempah-rempahnya yang begitu kuat menjadi salah satu ciri khas masakan India.