Esposin, SOLO--Komisi III DPRD Solo meminta penerapan sistem satu arah (SSA) di Jl. Slamet Riyadi mulai Purwosari hingga Gendengan ditunda setelah Lebaran. Hal itu untuk mengantisipasi keruwetan lalu lintas saat arus mudik maupun arus balik.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Wakil Ketua Komisi III, Sugeng Riyanto, meminta Pemkot mengevaluasi rencana penerapan SSA Purwosari-Gendengan sebelum Lebaran. Menurut Sugeng, kebijakan tersebut rawan menimbulkan kekacauan arus mudik maupun arus balik jika diterapkan secara prematur.
“Beban jalan jelang Lebaran otomatis meningkat berlipat-lipat. Di sisi lain, pengguna jalan terutama warga luar kota belum familiar dengan kebijakan baru. Ini bisa memicu keruwetan di jalur-jalur alternatif,” ujarnya saat ditemui Esposin di Gedung DPRD, Senin (16/5/2016).
Dia mengatakan jalur seperti Jl. Sam Ratulangi, Jl. M.H. Thamrin hingga Jl. Adisucipto hampir pasti bertambah padat dampak pengalihan arus SSA Jl. Slamet Riyadi. Hal itu karena kendaraan dari arah utara maupun selatan perempatan Gendengan tak lagi dapat berbelok ke barat. Beban Jl. Samanhudi diyakini juga semakin berat. “Lebih pas jika SSA Jl. Slamet Riyadi diterapkan setelah Lebaran atau hingga lalu lintas normal.”
Menurut Sugeng, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo mestinya mengurai problem SSA di Jl. dr. Radjiman, Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jl. Agus Salim sebelum menjalankan SSA Purwosari-Gendengan. Dia ragu SSA yang akan diterapkan nanti menjadi solusi keruwetan SSA sebelumnya.
“Jangan-jangan malah menambah masalah baru,” tutur politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Sugeng mengingatkan Jl. Slamet Riyadi adalah jalur tumpuan lalu lintas. Dia berharap Pemkot telah menyiapkan serangkaian antisipasi dari masalah yang mungkin timbul. “Perambuan dan penjagaan personel menjadi hal mutlak.”
Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD, M. Al Amin, menilai penerapan SSA Purwosari-Gendengan akan menambah kepadatan di jalur alternatif utamanya Jl. Samratulangi dan Jl. Samanhudi. Pihaknya menyayangkan Pemkot yang seolah tak peduli dengan keluhan warga. Al Amin mengingatkan penerapan SSA di tiga jalan di Laweyan masih menyisakan masalah sampai sekarang. “Mestinya Pemkot rembukan dulu dengan warga. Jangan mengulangi kesalahan SSA tahap pertama (Jl. dr. Radjiman dst),” kata dia.