Lagu-lagu karya dua seniman campursari Kota Bengawan itu dibatasi penyiarannya karena dianggap bermuatan pornografi. Lagu Penak Mlumah dan P****l Kecakot yang dipopulerkan Cak Diqin dan Wiwid, dibatasi penyiarannya karena berkonotasi cabul. Putusan yang sama juga diterapkan pada lagu Buka Bungkus, Cucak Rowo, dan Sarinthol yang dipopulerkan penyanyi Didi Kempot.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Lewat payung hukum Pasal 36 ayat 5 UU Penyiaran, KPID Jawa Tengah memutuskan lima lagu yang dipopulerkan seniman Solo tersebut hanya dapat disiarkan pada jam dewasa (pukul 22.00 WIB-03.00 WIB). Selain judul lagu di atas, lembaga pengawasan penyiaran tersebut turut membatasi 33 judul lagu yang dipopulerkan penyanyi lain dan melarang penayangan lima lagu yang dianggap cabul.
Cak Diqin menyatakan kecewa dengan putusan pembatasan penyiaran karyanya. Menurut seniman yang baru saja ikut memecahkan rekor Pertunjukan Campursari selama 73 Jam ini, lagu P****l Kecakot yang ia buat enam tahun yang lalu itu, karya garapannya sudah lolos lembaga sensor.
“Saya kecewa dengan KPID Jawa Tengah. Tanpa berkomunikasi dengan seniman yang bersangkutan, tiba-tiba nama kami muncul di media massa. Lagu ini kan sudah lolos sensor sebelumnya, kenapa baru disoal sekarang,” sesal Cak Diqin, saat berbincang dengan Esposin, Selasa siang.
Cak Diqin membeberkan lagu P****l Kecakot semata-mata ia buat untuk tujuan menghibur. “Judulnya itu singkatan Penjaga Tilpun Kecamatan Kota. Kontennya sendiri tidak ada muatan pornografinya. Pesannya tentang komitmen, jadi sengaja saya balut dengan nuansa komedi,” bebernya.
Disinggung mengenai pengalaman yang baru dialaminya kali ini, Cak Diqin mengaku dirinya tak kapok berkarya. “Talenta ini sudah dipercayakan kepada saya. Saya tetap akan terus berkarya. Kreativitas tidak boleh berhenti di sini,” ujarnya.
Berterima Kasih Berbeda dengan Cak Diqin, seniman Didi Kempot justru punya pandangan berbeda menyikapi lampu kuning KPID Jawa Tengah yang dialamatkan kepadanya. Dari tiga lagu yang diberi peringatan, Didi Kempot mengaku hanya menciptakan lagu Buka Bungkus. Sedangkan dua lainnya, diciptakan orang lain.
“Saya berterimakasih sudah diberi peringatan seperti ini. Ini arahan untuk berkarya yang lebih baik lagi ke depan,” katanya, saat dihubungi Esposin, Selasa sore.
Seniman yang sudah memproduksi lebih dari 700 judul lagu ini mengutarakan, lagu Buka Bungkus yang ia ciptakan delapan tahun lalu tersebut sudah lolos sensor. “Sejauh ini lolos sensor dan tidak ada yang mempermasalahkan. Tujuan saya berkarya selama ini 100% untuk kebaikan. Dari pengalaman ini saya akan berkarya lebih baik lagi,” tutup Didi.