Esposin, SUKOHARJO -- Warga yang tinggal dekat Sungai Bengawan Solo wilayah Mojolaban, Sukoharjo, kembali menjadi target sasaran vaksinasi Covid-19. Kali ini, vaksinasi digelar Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Jogja di Desa Laban, Kecamatan Mojolaban.
Masyarakat rela mengantre sebelum menjalani skrining dan penyuntikan vaksin. Mereka berasal dari beberapa desa di wilayah Mojolaban seperti Laban, Tegalmade, dan Gadingan. Jumlah vaksin yang disiapkan sebanyak 1.000 dosis.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Sebelumnya, kegiatan serupa dilaksanakan di Banana Garden Resto pada pertengahan Oktober. Kepala Dusun Jatiteken, Desa Laban, Hermawan Nugroho, mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya akselerasi percepatan vaksinasi di Sukoharjo.
Baca Juga: Tak Dapat Dana Insentif Daerah 2022, Sukoharjo Hanya Kurang Syarat Ini
Target sasaran vaksinasi Covid-19 yakni masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo di wilayah Mojolaban, Sukoharjo. "Ini vaksin dosis kedua jenis Sinovac. Target sasarannya masyarakat berusia 12 tahun ke atas di wilayah Mojolaban," katanya saat dihubungi Esposin, Senin (8/11/2021).
Animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi itu cukup tinggi. Mereka menyempatkan waktu datang ke lokasi vaksinasi massal. Hal ini membuktikkan partisipasi masyarakat dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.
Koordinasi dengan RT
Daerah di sepanjang bantaran sungai merupakan permukiman penduduk. Mereka sibuk menjalani aktivitas sehari-hari dari pagi hingga malam hari. "Lokasi vaksinasi di tengah-tengah kawasan permukiman sehingga mendekatkan dan memudahkan masyarakat saat hendak mengikuti vaksinasi," ujarnya.Baca Juga: Fenomena La Nina Bikin Warga Pinggir Kali Sukoharjo Waswas
Pria yang akrab disapa Wawan itu mengatakan tak menutup kemungkinan masih ada masyarakat yang belum disuntik vaksin dengan beragam alasan. Pemerintah desa telah berkomunikasi dengan ketua rukun tetangga (RT) untuk menyisir warga yang belum menerima vaksin.
Satgas tingkat desa dan petugas kesehatan berupaya persuasif terhadap masyarakat yang enggan divaksin. "Kami edukasi terkait manfaat vaksinasi bagi kesehatan diri sendiri dan keluarga. Pandemi belum sepenuhnya hilang sehingga beragam upaya pencegahan harus dilakukan terus menerus," paparnya.