Esposin, KLATEN -- W, 60, perempuan bakul sayur asal Kecamatan Weru, Sukoharjo, ternyata sempat tidak menyadari ada luka senjata tajam di punggungnya seusai dibacok orang saat hendak menuju Pasar Cawas di ruas jalan Weru-Cawas, Klaten, akhir Mei lalu.
Setelah kejadian di simpang tiga Tapan, Desa Pakisan, Cawas, Klaten, W masih sempat melanjutkan perjalanan sampai ke Pasar Cawas. Ia saat itu belum menyadari punggungnya terluka. Saat sampai di pasar ia hanya terduduk kemudian ditanya temannya kenapa hanya duduk saja.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Setelah menceritakan peristiwa yang dia alami, teman W kemudian mengecek bagian yang dipukul dan saat itulah baru diketahui W mengalami luka bekas bacokan. W kemudian diantar ke rumah sakit. Seusai lukanya mendapatkan perawatan, W pulang ke rumah.
Sore harinya, W dibawa keluarganya ke RSU Islam Cawas. Dari hasil rontgen ternyata satu tulang iga patah. Setelah diobservasi, W juga mengalami pendarahan paru-paru. W lalu dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta.
Salah satu anak W, Eksan, 29, saat dihubungi Esposin, Jumat (7/6/2024), menceritakan kronologi kejadian pembacokan yang dialami ibunya. Ia mengatakan peristiwa yang menimpa ibunya terjadi pada Rabu (29/5/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.
Menurut Eksan, ibunya yang berjualan sayur di rumah, biasa kulakan sayur di Pasar Cawas saat pagi buta. Namun, pada Rabu pagi itu, di tengah perjalanan menuju pasar atau tepatnya di simpang tiga Tapan, Desa Pakisan, Kecamatan Cawas, Klaten, W dibacok orang tak dikenal.
Pelaku diduga ada dua orang berboncengan naik sepeda motor dan melaju dari arah Posis menuju Cawas. W awalnya sama sekali tak curiga dan terus mengendarai sepeda motornya mengarah ke Pasar Cawas.
Tiba-tiba W dipepet oleh dua orang berboncengan sepeda motor itu dan langsung dipukul pada bagian punggung. W tidak langsung jatuh dari sepeda motornya dan terus melanjutkan perjalanan.
“Kemudian orang tadi bablas dan putar balik kemudian dari depan mau memukul lagi. Kemudian ibu saya teriak minta tolong. Orang berboncengan sepeda motor itu tadi kemudian bablas tidak tahu arahnya ke mana,” kata Eksan.
Terus Membaik
Eksan menambahkan ibunya awalnya menyangka hanya dipukul. Baru setelah sampai di pasar dan diperiksa temannya, W diketahui mengalami luka bacok di punggung. Tak hanya itu, dari pemeriksaan di rontgen rumah sakit, ternyata ada satu tulang iga yang patah. Setelah diobservasi lebih lanjut, W juga mengalami pendarahan paru-paru.W lalu dirujuk ke RSUP dr Sardjito Yogyakarta dan menjalani operasi di rumah sakit tersebut pada Sabtu (1/6/2024). Kini, kondisi W terus membaik dan direncanakan segera pulang ke rumah. Eksan berharap pelaku yang membacok ibunya segera tertangkap. Ia pun terus berkoordinasi dengan kepolisian.
Sebelumnya, Kapolres Klaten, AKBP Warsono, mengatakan penanganan kasus pembacokan bakul sayur di Cawas membutuhkan waktu karena minim saksi saat kejadian. Namun ia menegaskan kasus tersebut bakal diungkap sampai tuntas. Penanganan kasus itu dilakukan bekerja sama dengan Polsek Cawas.
“Kami minta untuk cari bukti-bukti, cari saksi dan didalami. Kami punya kewajiban untuk mengungkap itu,” kata Kapolres saat ditemui wartawan di Pendapa Pemkab Klaten, Sabtu (1/6/2024).
Kapolres pun mempersilakan warga yang memiliki informasi terkait kasus itu untuk membantu kepolisian. Kapolres sempat membesuk bakul sayur asal Sukoharjo yang dibacok orang di Cawas, Klaten, itu di RSUP dr Sardjito Yogyakarta, Senin (3/6/2024).
Pada unggahan di Instagram @polres_klaten, Kapolres menjenguk W didampingi sejumlah pejabat utama Polres Klaten dan Kapolsek Cawas. Kapolres menjelaskan kedatangannya sebagai wujud kepedulian sekaligus dukungan moril kepada korban.
Dalam kesempatan itu, Kapolres juga memberikan bantuan untuk keluarga korban. “Terkait penanganan kasus, Kapolres berkomitmen untuk mengungkap sampai tuntas. Bagi masyarakat yang mempunyai informasi yang membantu pengungkapan kasus tersebut agar menghubungi pihak kepolisian,” tulis penjelasan di @polres_klaten.