Esposin, WONOGIRI--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri memperpanjang status darurat kekeringan hingga akhir November. Hingga saat ini beberapa daerah masih membutuhkan bantuan air bersih karena terdampak musim kemarau.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (2/11/2015).
"Berdasarkan informasi dari Stasiun Klimatologi Semarang, hujan baru akan turun di wilayah Wonogiri pada awal Desember nanti. Jadi status darurat yang sebelumnya hanya sampai 31 Oktober, kami perpanjang hingga 30 November," kata dia.
Terkait hal itu, dia mengatakan masyarakat yang berada di wilayah terdampak kemarau masih membutuhkan bantuan air bersih, hingga hujan turun. Perkiraan awal musim hujan 2015/2016 di wilayah Jawa Tengah umumnya terjadi pada November dasarian II dan dasarian III. Namun untuk Jawa Tengah bagian timur kemungkinan terjadi pada Desember dasarian I dan II.
Berdasarkan data BPBD Wonogiri, hingga 31 Oktober lalu jumlah air bersih yang telah disalurkan ke masyarakat sebanyak 3.628 tangki. Jumlah tersebut tersebar untuk masyarakat di Paranggupito, Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo, Nguntoronadi, Eromoko, Manyaran dan Selogiri. Bantuan tersebut berasal dari masyarakat maupun donatur dari luar Wonogiri. Tercatat ada 37 donatur yang telah turut membantu penyaluran air.
Camat Pracimantoro, Warsito, mengatakan dampak kemarau sudah dirasakan sebagian warganya sejak April. Warga hanya bisa mengharapkan bantuan air bersih dari para donatur, selain membeli sendiri.