Klaten (Espos) - Ratusan warga korban erupsi Gunung Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, harus mulai bersiap-siap menyingsingkan lengan bajunya. Mereka kini telah menerima uang jatah hidup (Jadup) dan telah menempati selter di Bumi Perkemahan (Buper) Kepurun, Manisrenggo, Klaten, sehingga harus mulai hidup secara mandiri dan tak bergantung kepada pemerintah setempat.
“Warga harus mandiri setelah menempati selter. Warga harus bisa beraktivitas seperti saat sebelum erupsi Merapi,” kata Koordinator Penanganan Pengungsi Satlak PB Klaten, Joko Rukminto, Jumat (18/2).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Pernyataan Joko itu menanggapi pertanyaan warga Desa Balerante, Kemalang, terkait siapa yang akan menanggung biaya listrik dan operasional air di selter Buper Kepurun. Menurutnya, biaya listrik dan operasional air menjadi tanggungan warga sejak selter ditempati. Pemkab Klaten, lanjutnya, akan fokus pada upaya recovery rumah warga lereng Merapi. “Langkah ini guna memulihkan kembali semangat warga dalam bangkit dari keterpurukan. Biar warga mandiri,” katanya. asa