Identitas itu diketahui setelah keluarga mendatangi Polsek Kebakkramat. Sebelum menghubungi Kapolsek Kebakkramat, keluarga korban menghubungi Kepala Desa (Kades) Kaliwuluh untuk mencari anggota keluarganya yang hilang. Kades Ngadiluwih lalu menjelaskan kepada keluarga korban bahwa, Selasa (1/5/2012) pagi, telah ditemukan potongan-potongan mayat korban tertabrak kereta api. Keduanya lalu bergegas menuju Polsek Kebakkramat.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kapolsek Kebakkramat, AKP Dwi Erna Rustanti mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Nazirwan Adjie Wibowo mengatakan anak korban Harjo Purnomo, 48, mendatangi Polsek Kebakkramat bersama Kepala Desa Krebet untuk memastikan bahwa korban dengan ciri-ciri identifikasi yang dirilis itu memang benar ibunya.
“Korban usianya 75 tahun dan sudah pikun. Sore setelah dimandikan anaknya, Sutiyem pergi dengan membawa payung. Kepergian Sutiyem itu lolos dari pengawasan anaknya. Karena sudah tua dan pikun ia mungkin bingung jalan pulang akhirnya sampai di jembatan rel Waru, Pulosari dan tertabrak KA Senja Singosari,” terang AKP Erna.
Setelah memastikan identitas dan ciri-ciri korban, keluarga korban yakin bahwa mayat yang hampir tidak bisa dikenali itu adalah Sutiyem. Mayat korban lalu dibawa dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar menuju rumah duka.