Esposin, KARANGANYAR — Pembangunan Gedung Kebudayaan Kabupaten Karanganyar saat ini mencapai 80%. Pihak kontraktor optimistis pembangunan gedung di lahan eks Gedung Wanita Karanganyar tersebut selesai akhir November 2022 ini.
Proyek senilai Rp17,6 miliar itu dikerjakan oleh PT Kuala Batee selaku kontraktor. Project Manager PT Kuala Batee, Martinus Hendo Rekso Aji, mengatakan pembangunan struktur utama bangunan sudah selesai. Yang tengah dilakukan saat ini adalah pembuatan atap dan persiapan pekerjaan lantai.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
“Sekarang sedang menyelesaikan atap dua layer. Lalu kami akan persiapan rabat beton untuk lantai keramik dan lighting,” ujarnya di lokasi, Selasa (8/11/2022).
Dengan progres tersebut pihaknya optimistis akhir November atau awal Desember 2022 pembangunan Gedung Kebudayaan tersebut selesai. “Batas akhir pekerjaan sebenarnya 20 Desember. Tapi akhir November kami optimistis bisa selesai,” ujarnya.
Baca Juga: Proyek Rumdin Bupati Karanganyar Rp15 Miliar Tahap 2 Mulai Digarap
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, meninjau proyek tersebut pada Selasa siang. Ia menilai pembangunan gedung serbaguna tersebut sudah berjalan sesuai jadwal. “Alhamdulillah pembangunannya lancar bahkan ini sedikit lebih cepat dari yang dijadwalkan. Tadi juga disampaikan bahwa meskipun batas akhir waktu pembangunannya 20 Desember, tapi kontraktor menyatakan siap selesai lebih awal. Akhir November. Lebih cepat ya lebih baik,” ujarnya didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Karanganyar, Asihno.
Bupati melanjutkan, secara fungsi Gedung Kebudayaan ini akan digunakan sebagai ruang publik serbaguna, sama seperti fungsi Gedung Wanita. Gedung ini bisa dimanfaatkan untuk mengadakan acara-acara seni budaya dengan kapasitas penonton 3.000-4.000 orang.
Bedanya, Gedung wanita dulu merupakan bangunan tertutup, sedangkan gedung kebudayaan ini terbuka tanpa dinding.
Baca Juga: Bupati Karanganyar Ingin Proyek 2023 Mulai Dilelang November Tahun Ini
“Fungsinya tetap sama. Bisa untuk kegiatan seni budaya, bisa juga disewakan untuk masyarakat umum,” ujarnya.