Guna menanggulangi ketegangan antar-perguruan silat, Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo, berencana membentuk forum atau komunitas untuk para pendekar.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Pembentukan komunitas pendekar itu dinilai sebagai langkah preventif dan sebagai jalur deteksi dini supaya tidak muncul masalah baru antar-perguruan silat di Sragen.
Sempat Merah, Kini Solo Berstatus Zona Kuning Covid-19
Penjelasan itu disampaikan Kapolres Sragen saat ditemui Esposin di sela-sela kunjungan ke Sukodono, Sragen, Selasa (30/6/2020).
“Langkah preventif kami dengan membentuk forum, komunitas, atau yang lain untuk mewadahi mereka [para pendekar]. Dan memberi jalur deteksi dini untuk kegiatan-kegiatan mereka supaya tidak ada perselisihan atau gesekan-gesekan di antara mereka,” ujar Kapolres.
Raphael menyampaikan pihaknya ingin konflik antar-perguruan silat di Sragen selesai sehingga tercipta kedamaian. Dia menyampaikan aparat kepolisian telah mewanti-wanti para pendekar supaya tidak muncul gesekan sosial. Dia menerangkan beragam upaya antisipasi sudah dilakukan.
“Kalau masyarakat sekarang memaksa atau menginginkan itu ya kami laksanakan begitu. Soal perobohan tugu itu ya kami tetap ke arah sana, tetapi butuh waktu dan prosesnya. Kami memberi waktu supaya ada sosialisasi dan supaya keadaan lebih kondusif,” sambung dia.
Jadi Pengemis, Pria Ngrampal Sragen Kantongi Rp250.000/Hari, Punya Sapi dan Motor Juga Loh
Kapolres menyatakan para pendekar di Sragen tetap bakal dikumpulkan untuk berdiskusi. Dia berencana membentuk forum komunikasi agar tercipta kebersamaan guna menanggulangi kemungkinan konflik antar-perguruan silat di Sragen.
“Supaya tidak ada saya ini, saya itu, tetapi semua secara bersama-sama,” tandasnya.