Esposin, KLATEN--Komunitas Tuli Klaten bersama Perkumpulan Penyandang Disabilitas Klaten (PPDK) menggelar kampanye di kawasan car free day (CFD) Jl Mayor Kusmanto, Minggu (25/9/2022) pagi.
Selain untuk memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional yang jatuh saban 23 September, kampanye itu dimaksudkan untuk mempopulerkan bahasa isyarat.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Kampanye itu diikuti 100 orang dari anak muda yang tergabung di Komunitas Tuli Klaten. Mereka membawa berbagai poster ajakan untuk mempopulerkan bahasa isyarat.
Selain itu, mereka mengajak pengunjung CFD untuk mengenal abjad bahasa isyarat. Tak hanya warga umum, petugas Dishub dan Polisi yang ada di kawasan CFD diajak mengenal abjad isyarat.
Wakil Ketua PPDK, Qoriek Asmarawati, mengatakan kegiatan itu dimaksudkan untuk mengenal budaya tuli, mengenal cara berkomunikasi dengan orang yang memiliki kondisi tuli.
“Kami kampanyekan bahwa teman-teman tuli ini bukannya tidak bisa berkomunikasi. Mereka bisa berkomunikasi tetapi dengan cara komunikasi tidak seperti orang dengan kondisi bisa mendengar,” kata Qoriek saat dihubungi Esposin, Senin (26/9/2022).
Selain mengenalkan abjad bahasa isyarat, mereka mengampanyekan agar orang dengan kondisi tuli memiliki hak sama dalam mengakses pelayanan publik hingga pekerjaan.
“Masih ada stigma terhadap teman-teman. Seperti dalam dunia kerja ada yang tidak diterima kerja karena kondisi mereka,” kata dia.
Sebagai informasi, Komunitas Tuli Klaten selama ini memiliki kegiatan rutin, mengajarkan bahasa isyarat. Kelas bahasa isyarat itu dilakukan saban Minggu di sekretariat PPDK, Kecamatan Klaten Utara.