Dengan kecewa, para pengunjung yang belakangan diketahui datang dari Bengkulu itu pun segera beranjak. Mereka melanjutkan melihat-lihat ke kandang lain. Ada sekitar 15 kandang aneka ukuran di taman satwa itu. Kebanyakan memang terisi koleksi, seperti monyet, beruk, biawak, gajah, dan beberapa jenis unggas. Tampak pula monyet-monyet yang berkeliaran bebas di luar kandang.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Kebetulan, karena bukan hari Minggu atau hari libur, pengunjung hari itu tidak terlalu ramai. Hanya beberapa rombongan termasuk rombongan dari Bengkulu itu. Salah satu anggota rombongan itu, Ngatiyem mengatakan ia bersama rombongan datang ke tempat itu karena ingin mampir.
“Saya dulu tinggal di salah satu desa yang sekarang jadi genangan waduk. Sewaktu waduk dibangun, saya ikut transmigrasi ke Bengkulu. Jadi ya semacam nostalgialah, mengenang masa lalu. Saya sudah beberapa kali datang ke taman satwa ini, tapi kalau dilihat kondisinya tidak banyak berubah. Koleksinya masih yang itu-itu saja,” kata Ngatiyem.
Pantauan Esposin, apa yang dikatakan Ngatiyem itu memang tidak berlebihan. Kandang-kandang yang berpenghuni kebanyakan memang cukup terawat, begitu pula dengan penghuninya. Minimal tidak terdapat timbunan kotoran yang menimbulkan bau tak sedap. Kecuali pada kandang gajah yang terlihat kumuh dengan kotoran dan rumput kering sisa pakan.
Namun kondisi kandang yang tidak berpenghuni benar-benar menyedihkan, kotor dan terkesan diterlantarkan. Sampah berupa bungkus makanan ringan yang dibawa pengunjung juga tampak di sana-sini. Pengunjung pun dibuat tak nyaman dengan jalan setapak becek di bagian barat. Jalan setapak dari tanah itu ditumbuhi rumput dan dibawahnya ada tanah becek sehingga pengunjung harus berjalan pelan dan hati-hati agar tidak terpeleset.
Sebelumnya, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) selaku pihak pengelola kawasan itu mengakui kesulitan mengembangkan taman satwa yang merupakan pendukung kawasan wisata Sendang Asri WGM. Hal itu lantaran minimnya anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan taman satwa itu.
shs