Esposin, KLATEN -- Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, menjadi salah satu desa paling ujung di Klaten yang berdekatan dengan Gunung Merapi. Jarak desa tersebut dengan puncak Merapi sekitar 4,5 km.
Desa yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Boyolali itu memiliki sejumlah kawasan yang menawarkan keelokan pesona alam lereng Merapi yang masih asri.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Salah satunya di kawasan Dukuh Girpasang, perkampungan terpencil di punggung bukit yang hanya bisa didatangi dengan berjalan kaki menyusuri anak tangga di tepi Jurang Kalijeroomah.
Hijaunya vegetasi menjadi pemandangan sepanjang perjalanan hingga tiba perkampungan yang kini dihuni sekitar 34 jiwa itu. Sesekali terlihat kawanan kera di antara pepohonan.
Meski terpencil dengan jalur menuju perkampungan yang ekstrem, Girpasang belakangan menarik minat wisatawan berdatangan ke kampung tersebut.
Tak hanya pemandangan alam, wisatawan berdatangan lantaran penasaran dengan kehidupan warga perkampungan itu.
“Sudah banyak yang datang. Terakhir ada rombongan mahasiswa yang datang ke kampung kami,” kata salah satu warga Girpasang, Slamet Mulyono, saat ditemui
Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno, mengatakan pengunjung yang berdatangan menginap di Girpasang selama dua hingga tiga hari.
"Kegiatannya rata-rata berupa outbond serta bakti sosial. Mereka hanya datang saja dan mengisi infak atau sedekah seikhlasnya," jelas Sutarno.
Sutarno menjelaskan Girpasang menjadi salah satu potensi Tegalmulyo untuk dikembangkan menjadi wisata alam. Dia berharap usulan pembangunan jembatan gantung bisa terealisasi.
Selain mempermudah akses warga Girpasang, jembatan gantung bisa mendukung pengembangan wisata di desa setempat.
Tegalmulyo tak hanya memiliki potensi alam perkampungan Girpasang. Potensi lain yakni Embung Tirtamulya yang diresmikan pada 2017. Puncak Merapi bisa terlihat dari kawasan embung tersebut.
Kawasan penampungan air untuk persediaan saat kemarau tiba itu mulai digarap untuk dikembangkan sebagai kawasan agrowisata. Sebanyak 100 pohon alpukat sudah ditanam di sekitar embung pada 2019.
Jumlahnya bakal dilipatgandakan pada 2020. Rencananya, ada ribuan tanaman buah bakal ditanam di kawasan embung.
"Mayoritas tanaman alpukat karena memang yang paling bagus ditanam di sini dan perawatannya tidak rumit," jelas dia.
Baca pula: Daftar 78 Desa Rawan Banjir di Klaten
Kebun buah itu bakal dikoneksikan dengan Girpasang. Selain bisa menikmati keindahan alam lereng Merapi yang masih asri, di Girpasang pengunjung bisa melihat cara bercocok tanam warga kampung setempat.
“Selama ini pengunjung datang ke Girpasang karena ingin mengetahui kehidupan warga kampung itu termasuk salah satunya terkait cara mereka bercocok tanam,” kata Sutarno.