Esposin, KLATEN –Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menargetkan setengah persen dari 1,4 juta jiwa menjalani tes cepat atau rapid test Covid-19.
Hingga awal Juli 2020, Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten telah merampungkan rapid test terhadap 4.000-an orang. Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, Dinkes Klaten telah melakukan rapid test ke sejumlah orang seperti sukarelawan, aparatur sipil negara (ASN), petugas Puskesmas Klaten, jajaran musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) di 26 kecamatan, dan pedagang pasar tradisional.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
“Di saat ini, kami memang ingin memperluas screening terhadap mereka yang memiliki risiko tinggi. Mereka yang telah kami rapid test itu yang punya mobilitas tinggi. Para sukarelawan, Puskesmas dan Muspika, serta kepala OPD di Klaten yang sudah kami rapid test itu hasilnya nonreaktif,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, saat ditemui Solopos.com, di Klaten Tengah, Jumat (3/7/2020).
Kasus Tabrak SPBU Berlanjut, Tersangka Tahanan Luar
Anggit Budiarto mengatakan Dinkes Klaten mematok target minimal dapat melakukan rapid test sebanyak setengah persen dari total penduduk di Klaten. Sebagaimana diketahui, jumlah penduduk di Kabupaten Bersinar mencapai 1,4 juta jiwa.
“Kami harus mampu merampungkan setengah persen dari jumlah penduduk itu [dilakukan rapid test]. Target setengah persen itu setara dengan 7.000 orang. Saat ini, yang sudah di-rapid test mencapai 4.000 orang. Sehingga tinggal 3.000-an orang lagi. Guna memenuhi target itu, kami perluas screening. Ke depan akan menyasar juga petugas di tempat pelayanan publik, seperti di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Klaten, rumah sakit, dan lainnya,” katanya.
Nonreaktif
Di antara warga Klaten yang telah menjalani rapid test, yakni puluhan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Klaten. Rapid test terhadap 31 kepala OPD di Klaten itu telah digelar di pendapa Pemkab Klaten, Jumat (3/7/2020) pagi.Pendaki Gunung Lawu Dibatasi 500 Orang setiap Jalur Pendakian
Hasil rapid test secara keseluruhan, yakni nonreaktif. Di antara peserta rapid test itu, yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jaka Sawaldi.
Dalam siaran pers yang diterima Esposin, Jaka Sawaldi menilai rapid test sangat penting, terlebih di tengah masyarakat telah terdapat fenomena orang tanpa gejala (OTG).
“Melalui kegiatan ini [rapid test], kami ingin mengetahui sejauh mana kondisi kesehatan rekan-rekan kepala OPD di lingkungan Pemkab Klaten. Kami khawatir kalau ada yang OTG. Dengan rapid test seperti ini, dapat diketahui jika ada yang reaktif untuk segera ditindaklanjuti sehingga tak menularkan virus ke orang lain,” kata Jaka Sawaldi.