Esposin, KLATEN – Delapan tahun lalu, tepatnya pada 18 November 2013, Gunung Merapi mengalami erupsi. Ribuan warga di sekitar Gunung Merapi sempat mengungsi dan sejumlah sekolah juga diliburkan.
Esposin edisi Senin (18/11/2013) mengabarkan Kepala Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten, kala itu, Jemakir, di wilayahnya yang berjarak sekitar 4 kilometer dari Gunung Merapi, terdengar suara gemuruh Gunung Merapi sekitar pukul 05.00 WIB.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Suara gemuruh tersebut berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Suara gemuruh tersebut kemudian disusul suara letusan besar dan beberapa kali ledakan.
Baca Juga: Jalur Evakuasi Rusak Jadi Kendala Kewaspadaan Warga dari Erupsi Merapi
“Seketika warga langsung mengungsi ke tempat yang lebih aman,” jelas Jemakir.
Ribuan warga yang mengungsi tersebut antara lain berasal dari Desa Deles, Petung, Ngemplak, Karangbutan, Dadaban mengungsi ke sejumlah titik pengungsian di Desa Sidorejo, Kemalang. Setelah situasi dirasa aman, warga tersebut kemudian kembali ke rumah masing-masing pada sekitar pukul 06.00 WIB.
Masih menurut Jemakir, meski demikian ada sejumlah sekolah di wilayahnya yang terpaksa meliburkan aktivitas belajar mengajar seperti SDN Sidorejo 1, SDN Sidorejo 2 dan SMP N 2 Kemalang. Sekolah-sekolah tersebut berlokasi sekitar 5 kilometer dari Gunung Merapi.