Esposin, BOYOLALI - Sembilan warga Dukuh Durensari RT 002/RW 010, Desa Kembang Kuning, Kecamatan Cepogo, Boyolali terluka akibat sambaran petir, Minggu (15/3/2015) sore.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Satu orang di antaranya Suwarni, 45, menjalani rawat inap di RSUD Pandanarang Boyolali karena mengalami luka bakar.
Berdasarkan informasi yang disampaikan keluarga korban di RSUD Pandanarang, Suwarni mengalami luka bakar cukup parah pada bagian dada dan punggung.
Selain Suwarni, korban lain yang juga sempat menjalani perawatan medis antara lain Suwarti, 80; Juriah, 55; Zulfa, 11; Dika, 8; Liana, 7; Sherin, 3; dan Silvia, 6 bulan.
Menurut Kepala Desa (Kades) Kembang Kuning, Edi Purnomo, kejadian tragis itu berawal saat beberapa warga yang juga masih ada hubungan keluarga berkumpul di rumah Suwarti.
“Saat itu hanya hujan rintik. Tapi tiba-tiba ada petir yang menyambar pohon kelapa yang posisinya bersebelahan dengan antena televisi. Seketika itu pula menyambar sembilan warga saya yang duduk-duduk di teras rumah,” kata Edi, saat dihubungi
Aliran listrik itu menyambar begitu cepat tidak hanya mengenai warga tetapi juga meruntuhkan sebagian genting, menghanguskan sedikit dinding yang terbuat dari tripleks, serta merusak televisi dan penanak nasi listrik.
“Sebenarnya ada beberapa anak yang sedang menonton televisi. Tetapi yang di depan televisi justru selamat dan tidak mengalami luka sama sekali, yang terluka justru yang sedang ada di teras” ujar Edi.
Direktur RSUD Pandanarang, Siti Nurrokhmah Hidayati, membenarkan ada beberapa korban tersambar petir dari Kembang Kuning yang sempat mendapat perawatan medis di RSUD Pandanarang.
“Ada enam korban yang dibawa ke RSUD. Tetapi hanya satu yang sampai saat ini masih menjalani rawat inap, karena mengalami luka bakar sekitar 20%,” kata Siti.
Untuk lima korban lainnya, kata dia, hanya mengalami luka ringan. “Rata-rata hanya shock, deg-degan. Luka bakar hanya sedikit dan tidak ada indikasi harus rawat inap,” imbuh dia.