Esposin, SUKOHARJO — Asal-usul Desa Bekonang di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ternyata berkaitan dengan seorang senopati Kerajaan Majapahit bernama Kiai Konang. Sejarah dari desa ini sangatlah menarik.
Konon, nama Bekonang diambil dari Kiai Konang yang saat itu menyamar sebagai pengembara. Dia adalah sosok yang berwibawa, rendah hati, dan suka menolong.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Asal-usul Bekonang dimulai saat Kiai Konang berjalan kaki dari Kerajaan Majapahit menuju ke barat selama berhari-hari. Dia akhirnya tiba di sisi timur Sungai Bengawan Solo yang padat penduduk.
Kiai Konang pun akhirnya menetap di sana dan hidup sederhana. Hal ini dilakukan karena dia tidak ingin terlibat dalam urusan kerajaan dan jabatan.
“Kiai Konang tak ingin lagi terlibat dalam urusan kerajaan dan jabatan. Dia ingin hidup sederhana di desa itu,” kata seorang tokoh masyarakat Desa Bekonang, Sugiyarto, saat berbincang dengan Esposin, Jumat (22/12/2017).
Sehari-hari, Kiai Konang membantu warga mengolah sawah. Dia membuat saluran irigasi dan berbagai hal agar mendapatkan hasil panen yang berlipat.
Tak ketinggalan, Kiai Konang juga mengajarkan cara beternak unggas kepada warga. Lambat laun, berkat bimbingan Kiai Konang, kesejahteraan warga di sana pun meningkat.
“Berkat bimbingan Kiai Konang, hasil panen padi dan beternak unggal mampu menghidupi warga setempat. Mereka sangat menghormati Kiai Konang lantaran telah membantu warga,” ujar dia.
Asal-usul Bekonang dilanjutkan saat Kiai Konang membangun pasar unyuk menjual hasil bumi dan ternak yang dikelola warga. Pasar desa iitu pun berkembang pesat, sampai akhirnya ada gangguan dari para jagoan desa dan Kiai Anggaspati.
Dikisahkan Kiai Anggaspati yang dikenal sakti menantang Kiai Konang berduel. Pertarungan dua pendekar sakti terjadi di sekitar pasar desa. Kiai Konang akhirnya mampu mengalahkan Kiai Anggaspati setelah bertarung selama berjam-jam.
Kiai Konang dan warga kembali melanjutkan aktivitas sehari-hari. Kiai Konang tinggal di desa itu selama puluhan tahun sebelum meninggal dunia. Namanya pun kemudian dikaitkan dengan asal-usul Bekonang.