Boyolali (Esposin)--Ratusan warga Desa Tlogolele, Kacamatan Selo terpaksa menggunakan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya. Pasalnya, banjir, hujan ataun lahar hujan dari puncak Merapi telah menutup sejumlah mata air. Selain itu, bencana juga kerapkali menghanyutkan pipa-pipa air yang menyambung ke rumah-rumah warga.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
“Warga biasanya memanfaatkan sumber-sumber air di sekitar Kali Apu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Di alur itu banyak sekali terdapat sumber air. Akan tetapi, sumber air itu tertutup hujan yang mengakibatkan lahar hujan sehingga menutup mata air,” tutur Kepala Desa Tlogolele, Budi Harsono saat ditemui wartawan, Selasa (15/11/2011).
Selain itu, bencana yang terjadi juga telah menghanyutkan pipa-pipa paralon milik warga yang berada di Kali Apu. Alhasil, mau tidak mau warga mengandalkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya.
Pihaknya berharap Pemkab Boyolali agar membuatkan tandon air. Bak air itu bisa digunakan untuk menampung air hujan sebagai persediaan. Sebab, warga hanya mengandalkan ember, jerigen, drum bekas untuk menampung air hujan.
(rid)