Esposin, KLATEN--Jalan keluar angkutan umum yang ada di sebelah utara Subterminal Karang, Delanggu jebol. Akibatnya, angkutan umum yang hendak keluar dari terminal terpaksa dialihkan lewat pintu yang ada di sebelah barat.
Pantauan Espos di lokasi, Selasa (4/3/2014), jalan keluar Subterminal Karang terlihat dipasangi sebuah tiang. Tiang itu dipasang karena jalan keluar subterminal yang merupakan gorong-gorong saluran air, jebol.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Kondisi tersebut menyebabkan saluran tertutup, sehingga air meluber hingga ke badan jalan. Parahnya, saat hujan tiba kawasan setempat selalu direndam air setinggi 1 meter.
Untuk mengatasinya, petugas Subterminal Karang, Delanggu, terpaksa menimbun gorong-gorong yang jebol tersebut dengan material pasir dan batu. Jalan keluar subterminal sebelah utara pun kini ditutup karena membahayakan kendaraan yang keluar dari subterminal. Penutupan itu terpaksa dilakukan karena sering menyebabkan angkutan umum terperosok dan rusak.
Koordinator Subterminal Karang, Delanggu, Joko Herujitno, mengatakan kerusakan gorong-gorong tersebut sudah dirasakan setengah tahun terakhir. Kerusakan itu disebabkan karena gorong-gorong tidak kuat menahan beban kendaraan umum yang lewat.
"Untuk menghindari korban, akhirnya jalur keluar di sebelah utara kami tutup dan dialihkan lewat pintu di sebelah barat," jelasnya kepada espos.id di lokasi, Selasa. Menurutnya, penutupan itu dilakukan sejak sepekan yang lalu.
Pihaknya mengaku sudah melaporkan kerusakan tersebut kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, naun hingga saat ini belum mendapatkan respons. "Kami sudah melaporkan kerusakan ini beberapa kali, namun belum dapat tanggapan," jelasnya. Akibat rusaknya gorong-gorong tersebut, dia mengaku sering mendapatkan keluhan dari sopir angkutan umum. Mereka protes dengan kerusakan jalan keluar subterminal tersebut. Sedangkan setiap kali melewati subterminal itu mereka harus membayar.
Sementara, warga Sukorame, Karang, Delanggu, Suprapto, 53, mengatakan rusaknya jembatan itu diawali dengan lubang kecil yang ada di tengah gorong-gorong. "Dulu hanya lubang kecil. Namun, karena disumbat dengan pasir dan batu, lubang akhirnya bertambah besar," jelasnya kepada Espos di lokasi, Selasa.
Pihaknya mendesak kepada pemerintah supaya segera memperbaiki gorong-gorong yang jebol tersebut. Pasalnya, warga setempat yang tinggal di lokasi juga terkena dampak dari rusaknya gorong-gorong yang dilintasi angkutan umum tersebut.