Menurut informasi yang dihimpun Esposin, Selasa, peristiwa keracunan pupuk urea tersebut diduga terjadi karena korban yang sehari-hari berprofesi sebagai petani itu, salah mengambil botol minuman dengan botol yang berisi larutan pupuk urea saat di rumahnya. Dugaan itu diakui Kepala Desa (Kades) Repaking Sugiyanto saat dimintai konfirmasi.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
“Menurut informasi yang saya terima, kejadian itu tidak disengaja. Karena korban salah mengambil minuman yang ternyata itu larutan pupuk urea. Ya kemungkinan korban salah menaruh obat pestisida tidak pada tempatnya,” ungkap Kades melalui sambungan telepon, Selasa. Kades menjelaskan setelah sempat dirawat di rumah sakit, korban yang akhirnya meninggal dunia itu sudah dibawa pulang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan.