Esposin,WONOGIRI -- Pekerja yang gagal mendaftarkan program subsidi upah dari Kementerian Ketenagakerjaan bisa mengambil jalan lain dengan mendaftarkan program Kartu Prakerja.
Kuota penerima subsidi upah bagi pekerja se-Indonesia sebanyak 15,7 juta orang. Namun hingga saat ini pendaftar mencapai 25 juta orang.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
"Terkait jumlah pendaftar dan kuota penerima menjadi wewenang pemerintah pusat. Jika tidak berhasil bisa mengambil langkah lain," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Wonogiri, Ristanti, saat dihubungi Esposin, (27/8/2020)
Ia mengatakan hingga saat ini program kartu prakerja masih dibuka. Maka bagi pekerja yang gagal mendapatkan program subsidi upah bisa langsung mendaftar kartu prakerja.
Pendaftaran Bantuan UKM Rp2,4 Juta Tahap 3 Karanganyar Ditutup, Tahap 4 Dibuka Senin Depan
Ristanti mengatakan, pada dasarnya jika pekerja memenuhi kriteria, kelengkapan dokumen terpenuhi, pengisian pendataan tidak salah pasti diterima dan mendapatkan bantuan. Namun jika salah satu tidak terpenuhi, bisa gagal.
Kesalahan Input Data
Menurut dia, melihat realita dari program-program sebelumnya, pekerja banyak yang melakukan kesalahan ketika memasukkan data. Ada yang salah menulis nomor induk KTP, salah pengisian kolom dan lain sebagainya. Sehingga gagal saat mengikuti suatu program. Maka seluruh tahapan harus diikuti secara benar.Disnakertrans, lanjut dia, bakal membuka aduan setelah program penyaluran subsidi upah selesai disalurkan. Jika ada pekerja yang merasa kurang puas bakal difasilitasi.
"Jika ada perselisihan, pekerja bisa mengajukan sanggahan. Ini sebagai wujud kami memantau dan mengawal pekerja dalam mengikuti program tersebut," ungkap Ristanti.
Terungkap! Niat Pelaku Bunuh Satu Keluarga di Duwet Sukoharjo Muncul Saat Main Game Dan Nunggu Ojol
Ristanti mengatakan, program tersebut diharapakan bisa membantu masyarakat di tengah situasi pandemi Covid-19. Sebagai orang tua, penerima bisa menggunakan bantuan untuk membeli kuota anak saat melakukan pembelajaran jarak jauh. Begitu juga dengan pekerjaan lainnya.
Selain itu, program tersebut juga bertujuan agar ekonomi mikro dan kecil tetap berkembang meski dalam kondisi pandemi Covid-19.