Klaten (Esposin) - Sembilan turis dari lima negara berbeda terkatung-katung selama hampir dua jam di pinggiran Jl Solo-Jogja, tepatnya di kawasan Bendogantungan, Klaten Selatan, akibat angkutan yang mereka tumpangi diseruduk truk milik TNI AU, Selasa (31/5/2011).
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Rombongan turis tersebut hendak menuju Gunung Bromo, Jawa Timur, dengan menumpang mobil angkutan bernomor polisi L 7502 NA yang dikemudikan Hartono, 46, warga Probolinggo. Rombongan turis itu berangkat dari Kota Jogja pukul 09.00 WIB. Pada pukul 09.30 WIB, rombongan sampai di perempatan Bendogantungan. Mobil travel tersebut kemudian berhenti lantaran lampu lalu lintas warna merah menyala. Tiba-tiba dari arah belakang muncul truk TNI AU bernomor registrasi 970900 yang dikemudikan Nurcholis, 29.
Diduga karena rem blong, truk tersebut menyeruduk mobil turis itu dari arah belakang. Kecelakaan tersebut tidak memakan korban. Namun, mobil travel itu ringsek di bagian belakang. ”Waktu itu saya sedang tidur. Tiba-tiba saya dikejutkan dengan suara benturan keras dari belakang dan kaca pecah,” terang Lena Weber saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.
Meski tidak mengalami luka, Lena mengeluh karena koper miliknya rusak akibat tabrakan itu. Rombongan turis itu harus menunda perjalana mereka ke Bromo untuk sementara waktu. Angkutan yang mereka tumpangi dibawa ke Pos Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Sragen di Sungkur. Mereka sempat terkatung-katung di pinggiran Jl Solo-Jogja selama hampir dua jam.
Sopir travel, Hartono, menerangkan dia berhenti di saat yang tepat yakni ketika lampu lalu lintas berwarna merah. ”Saya sudah mematuhi aturan lalu lintas. Tetapi truk itu menabrak dari belakang,” kata dia. Sementara itu, sopir truk TNI AU, Nurcholis, tidak bersedia memberikan keterangan kepada wartawan saat ditemui di lokasi kejadian.
mkd