Sampai sekarang belum diketahui pasti bagaimana nasib Tugu Tabanas tersebut. Apakah tugu itu bakal dipindahkan atau malah dibongkar.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Meski demikian, ada banyak kisah menarik dan kenangan dari warga Solo tentang Tugu Tabanas. Salah satu anggota paguyuban tukang becak Stasiun Purwosari, Panut, 63, mengisahkan tetenger Purwosari itu kerap dihajar kendaraan roda dua maupun roda empat.
Menurut Panut, tugu berusia 32 tahun itu sering ditabrak pengendara yang melaju kencang di malam hari. Sudah banyak kecelakaan yang terjadi di kawasan tersebut.
"Kebanyakan kecelakaan tunggal dari arah barat. Kendaraan pasti melaju kencang waktu malam. Tetapi setahu saya tidak sampai merenggut nyawa," katanya saat ditemui Esposin, Jumat (7/2/2020).
Panut mengingat kejadian dua bulan lalu menimpa pengendara sebuah mobil yang melaju dari arah barat. Pengendara mobil itu pun menabrak Tugu Tabanas lantaran menyetir dengan kecepatan tinggi. Akibatnya, kap mobil tersebut remuk. Beruntung si pengendara dalam kondisi selamat.
Didi Kempot Mbrebes Mili Dengarkan Suara Arda Si Difabel Netra di Klaten
Diberitakan Esposin sebelumnya, sampai saat ini Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Gatot Sutanto, mengatakan Pemkot Solo sedang berkoordinasi mengenai masa depan Tugu Tabanas. Ia berharap tugu dapat dipindahkan ke lokasi baru.“Kami harapannya dipindahkan tapi masalahnya pada tempatnya. Pak Wali mungkin sudah punya solusi hanya belum diintruksikan ke DLH atau mungkin ke OPD [Organisasi Perangkat Daerah] lain,” ungkapnya.
Mau Coba Rica-Rica Bulus? Kuliner Ekstrem Ini Ada di Wonogiri Loh...
Pemerhati Budaya Solo, Mufti Rahardjo, menjelaskan Tugu Tabanas punya sejarah panjang. Tugu Tabanas dibangun sebagai bentuk ajakan menabung kepada masyarakat. Tugu Tabanas didirikan di kawasan Purwosari karena Jl. Slamet Riyadi merupakan jalan utama Kota Solo dan sebagai pintu dari barat menuju kota.Sebagai informasi, Tabanas merupakan kebijakan pemerintah pusat untuk mendapatkan tambahan kapital dengan mengkampanyekan gerakan menabung yang menyasar masyarakat umum. Kala itu, setiap warga yang menabung bakal mendapatkan buku tabungan dari salah satu bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Update: Sehari 86 Pasien Corona di China Meninggal, Total Korban Jiwa 724 Orang
“Dulu ada program wajib nabung. Masing-masing provinsi hingga kota/kabupaten seperti memiliki kebijakan membuat tetenger-tetenger ikon Tabanas,” ujarnya.Sementara itu, Ketua Solo Societeit, Dani Saptono, menjelaskan, Tugu Tabanas tidak masuk bangunan cagar budaya. Tetapi Tugu Tabanas merupakan bangunan ciri khas kawasan Purwosari. Logo Tabanas yang berada dipuncak bangunan sama dengan logo mata uang pecahan Rp10.