Esposin, SOLO — Pemkot Solo menyatakan pembangunan underpass menjadi pilihan paling logis di perlintasan kereta api (KA) Purwosari, Solo, dibandingkan flyover. Namun untuk realisasinya, Pemkot masih menanti kepastian dari pemerintah pusat tahun depan.
Sejauh ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melempar sinyal positif ihwal rencana pembangunan infrastruktur berbiaya hingga Rp70 miliar tersebut. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, memprediksi akhir bulan ini Pemkot sudah mendapat kepastian soal anggaran tersebut.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Menurut Yosca, underpass menjadi pilihan paling logis di Purwosari dibanding flyover. Selain telah memiliki detail engineering design (DED), pembangunan underpass berbiaya lebih murah. Yosca menjelaskan pembangunan flyover butuh dana hingga tiga kali lipat dibandingkan underpass, merujuk pada kebutuhan ruangan.
“Kalau underpass butuh 200 m2, flyover bisa 600 m2. Selain itu, underpass lebih mendukung tata ruang kota. Di negara maju seperti Singapura dan Korea Selatan, flyover telah dihancurkan. Diganti underpass.”