Esposin, SRAGEN - Sejumlah warga di Sragen mengaku kesulitan mendapatkan pasokan elpiji 3 kilogram beberapa hari terakhir. Selain itu, harga elpiji melon itu menembus Rp35.000 per tabung.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Informasi yang dihimpun Seperti disampaikan warga Tanggan, Kecamatan Gesi, Muhammad, saat ditemui wartawan di Sragen kota. "Elpiji tiga kilogram sulit dicari. Harganya juga sangat tinggi, ada yang Rp32.000 dan Rp35.000 per tabung. Masyarakat resah. Kelangkaan elpiji ini jadi bahan perbincangan sehari-hari," kata dia. Secara terpisah, Tri Wahono, warga Kecamatan Tangen mengatakan harga elpiji 3 kg memang tinggi dan barangnya pun langka.
"Variasi harga Rp30.000-Rp35.000 per tabung. Tapi karena butuh ya tetap dibeli," kata dia. Penuturan senada disampaikan pedagang gorengan di sekitar Alun-alun Sasana Langen Putro Sragen, Sukamti, 45. Menurut dia harga elpiji tiga kilogram masih tinggi, sekitar Rp23.000. Dia mengaku sempat kesulitan mendapatkan pasokan elpiji tiga kilogram untuk keperluan berdagang. Dia berburu elpiji 3 kilogram hingga Sidoharjo dan Sukodono.
"Saya dapat dari adik saya di Sidoharjo," kata dia. Sukamti mengeluhkan harga elpiji tiga kilogram yang terbilang tinggi dan sangat tidak stabil, sebelum hingga pascalebaran. Kelangkaan elpiji tiga kilogram pernah terjadi akhir Mei 2015. Saat itu warga mengeluhkan harga eceran elpiji tiga kilogram sekitar Rp25.000 per tabung. Saat itu PT Pertamina dan Dinas Perdagangan Sragen menggelar operasi pasar (OP) di delapan lokasi dengan menggelontorkan 560 tabung per kecamatan. Sedangkan Kepala Dinas Perdagangan Sragen, Nonok Sudjiono, berulang kali menyatakan harga eceran tertinggi (HET) Rp15.300.
Saat itu Nonok menyatakan terjadi migrasi pengguna elpiji 12 kilogram ke tabung ukuran tiga kilogram.