SOLO-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyelesaikan verifikasi terhadap laporan harta kekayaan Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu syarat kelengkapan berkas pencalonannya sebagai gubernur dalam Pilkada DKI, Juli mendatang.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Dari hasil verifikasi tersebut terungkap bahwa dibandingkan hasil verifikasi terakhir tahun 2010 lalu, harta kekayaan orang nomor satu di Solo itu meningkat sebesar Rp9 miliar. Hasil verifikasi laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) itu disampaikan sendiri oleh Jokowi, dalam konferensi pers di Lojigandrung, Selasa (5/6/2012).
"Total harta kekayaan saya setelah diverifikasi KPK selama tiga hari terakhir tercatat sebesar Rp27.255.767.435 dan US$9.876. Verifikasi sebelumnya, tahun 2010 lalu, harta kekayaan saya sebesar Rp18.469.690.500. Ada peningkatan," ungkap Jokowi yang dalam konferensi pers tersebut didampingi Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LHPKN KPK, Cahya Hardianto.
Peningkatan kekayaan itu, menurut Jokowi, lebih banyak berasal dari kenaikan nilai jual objek pajak (NJOP) tanah dan bangunan. Sedangkan penghasilannya sendiri yang berasal dari luar jabatan sebagai walikota dalam dua tahun ini menurun.
Secara rinci, Jokowi menyebut harta kekayaan itu berupa harta tidak bergerak (tanah dan bangunan) senilai Rp23.770.406.500, harta bergerak dan alat transportasi senilai Rp499 juta, peternakan, perikanan, perkebunan, dan usaha lain-lain senilai Rp602.440.076, logam mulia senilai Rp27.200.000, batu mulia senilai Rp15 juta, harta bergerak lainnya Rp319.150.000. Surat berharga senilai Rp501,7 juta, uang tunai dan deposito Rp1.521.570.859 dan uang dalam bentuk dolar Amerika Serikat senilai US$9.876,23. Piutang maupun utang nol.
Penghasilan ada dua sumber, yakni dari jabatan selama setahun mencapai Rp161.455.644 dan dari kekayaan lainnya setahun mencapai Rp561.644.000. Sedangkan pengeluaran selama setahun Rp570.710.063.
"Penghasilan yang dari jabatan itu memang saya tidak ambil, tapi kan saya tetap teken setiap bulannya. Jadi tetap dihitung," ujarnya.
Harta bergerak, selama setahun ini Jokowi mengaku menjual dua dari 14 mobil yang dimilikinya. Mobil paling mewahnya saat ini adalah Mercedez Benz buatan tahun 2000 berwarna merah yang lebih sering disewakan untuk acara pernikahan. Tanah dan bangunanpun, menurutnya ada yang dijual.
Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN KPK, Cahya Hardianto menambahkan meski Jokowi mengaku tidak ada lagi harta kekayaan lain yang belum dilaporkan, pihaknya berharap masyarakat yang mengetahui ada harta dimaksud, bisa melaporkan ke KPK.