Sebuah truk pengangkut pasir masuk jurang setelah sebelumnya melindas sepeda motor di jalan menanjak, Dukuh Sunggingan, Desa Jambeyan, Sabtu (3/8) siang.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Menurut Kepala Desa Sukorejo, Sukrisno, yang datang beberapa menit ke lokasi setelah kejadian, setelah dilindas truk, tubuh Ali terseret hingga tujuh meter. Ali seketika meninggal di lokasi kejadian, dengan tubuh yang hancur terurai.
Menurut Sukrisno, Ali dimakamkan Sabtu malam. Permakaman Ali juga dihadiri sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Ia mengatakan jalan tanjakan lokasi Ali meninggal memang sering dilewati kendaraan pengangkut batu, namun jarang ada kecelakaan.
“Kalau kecelakaan hanya beberapa kali. Tapi kalau sampai ada korban jiwa sepertinya baru ini,” katanya.
Kasie Kesra Kecamatan Sambirejo, Untung Darmadi, Minggu, mengatakan, saat itu, Ali, sedang perjalanan menuju Desa Sambi, Sambirejo, untuk mengikuti kegiatan azhar keliling (sarling) yang dihadiri Bupati dan sejumlah pejabat Kabupaten Sragen.
Ia berangkat terpisah dari perangkat Desa Sukorejo lainnya. “Meski ada kecelakaan, sarling tetap berjalan. Tapi kalau perangkat desa Sukorejo banyak yang batal ikut sarling karena masih berduka,” tegasnya.
Untung menjelaskan, Ali, merupakan penggerak program padi organik di Desa Sukorejo. Perangkat desa yang juga memiliki lahan percontohan padi organik itu memiliki sejumlah sertifikat atas prestasinya mengembangkan padi organik di daerahnya.
Sebelum akhirnya tewas terlindas truk, Ali, yang biasanya menjadi tujuan wisatawan organik ini sebenarnya tengah menggarap proyek desa wisata di Sukorejo.