Esposin, SRAGEN -- Kecelakaan tunggal menimpa pasangan suami istri (pasutri) warga Desa Gebang, Sarmanto, 41, dan Sri Paryatmi, 41, di jalan di Dukuh Katukan, Gebang, Masaran, Selasa (17/9/2013) sekitar pukul 14.45 WIB.
Akibat kejadian, Sri Paryatmi, meregang nyawa setelah mendapat perawatan di RSUD Sragen.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Informasi yang dihimpun Esposin dari Polres Sragen, pasutri hendak bepergian. Mereka mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion dengan pelat nomor AD 3487 AAE. Mereka melaju dari selatan ke utara atau menuju Jalan Raya Sragen-Solo. Sampai lokasi kejadian mereka berpapasan dengan kendaraan tidak dikenal, diduga mobil.
Kondisi jalan menikung membuat pengendara sepeda motor hilang kendali. Diduga korban kaget dan khawatir tersenggol badan mobil maka bantir setang ke kiri. Nahas sepeda motor yang ditumpangi pasutri menghajar pohon di tepi jalan. Sementara itu mobil yang tidak dikenal tetap melaju ke utara.
Kondisi pengemudi Sarmanto mengalami pendarahan di hidung dan menderita luka berat. Demikian hal Sri Paryatmi. Namun kondisi istri Sarmanto diduga lebih parah sehingga tidak tertolong setelah mendapat perawatan di RSUD Sragen.
Kasatlantas Polres Sragen, AKP Dudi Pramudia, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, menuturkan kecelakaan tergolong kecelakaan tunggal. Hal itu karena berdasarkan keterangan saksi-saksi di sekitar lokasi kejadian, mobil tidak menyenggol pengendara sepeda motor. Pengendara sepeda motor oleng karena melihat mobil dari arah berlawanan di jalan menikung.
"Bukan kecelakaan tabrak lari tapi kecelakaan tunggal. Mobil tidak menyenggol pengendara sepeda motor. Kemungkinan korban kaget karena di jalan menikung tiba-tiba muncul mobil. Pengendara mengenakan kelengkapan berkendara terutama helm," kata Dudi saat dihubungi Esposin, Selasa.