Esposin, SOLO – Seorang perempuan muda asal Kampung Debegan RT 002/ RW 005 Mojosongo, Jebres, Sriyati, 28, tewas seketika setelah disambar kereta barang jurusan Arjowinangun-Cirebon-Prambanan, Minggu (25/4/2016) malam.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Diduga korban lalai lantaran keasyikan bertelepon di lokasi kejadian, yakni Palang Joglo, Kadipiro, Banjarsari, Minggu malam selepas waktu Isya.
Informasi yang dihimpun espos.id di Mapolsek Banjarsari, Senin (25/4/2016), insiden maut itu terjadi di kawasan rel kereta api Palang Joglo, Kadipiro, Banjarsari, sekitar pukul 19.30 WIB.
Korban merupakan perempuan yang belum berkeluarga. Saat kejadian, korban diyakini tengah menelepon seseorang. Diduga karena terlalu asyik menelepon itulah, korban tak menyadari datangnya kereta api barang yang meluncur dari arah utara menuju selatan.
Korban langsung terpental beberapa meter dari rel setelah diseruduk kereta yang membawa barang. Benturan keras itu membuat kedua kaki dan kedua lengan korban patah. Kepala korban di bagian belakang juga mengalami luka serius.
“Korban ini diduga kuat sedang duduk di rel kereta api lalu tersambar kereta. Karena kepala bagian belakang mengalami luka serius, selain kaki dan lengannya yang patah,” papar Kapolsek Banjarsari, Kompol Wawan Purwanto, saat ditemui espos.id di ruang kerjanya.
Meski demikian, Wawan belum bisa memastikan secara pasti motif korban berada di lokasi kejadian. Pasalnya, tak ada saksi mata yang secara langsung melihat korban saat terjadi insiden maut itu.
“Namun, di lokasi kejadian kami menemukan ponsel dan sandal. Dugaan awal korban asyik menelpon,” paparnya.
Saat ini, aparat masih memintai keterangan sejumlah saksi terkait kejadian tersebut. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Moewardi Solo untuk divisum. Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Yuliantara Proriantara, menambahkan kasus ini ditangani Polresta Solo. Yuli belum bisa memastikan motif kejadian tersebut.
Saat polisi datang ke lokasi, korban sudah ditemukan dalam kondisi tak lagi bernyawa dengan kondisi kedua kaki dan tangannya patah serta kepala bagian belakang luka serius.
“Kami masih menyelidiki dan memintai keterangan sejumlah saksi. Apakah ada unsur bunuh diri atau lalai, kami belum bisa menyimpulkan,” tambahnya.