Esposin, SOLO—Harga berbagai jenis cabai di pasar tradisional di Solo diperkirakan terus naik selama beberapa pekan ke depan. Hal itu dipicu cuaca buruk yang membuat petani cabai gagal panen.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Salah satu pedagang di Pasar Legi, Heri Susanto, menuturkan harga cabai mulai naik sepekan yang lalu. “Sudah sepekan ini stoknya enggak banyak. Banyak petani yang biasanya memasok cabai itu gagal panen karena ladang mereka kebanjiran,” katanya saat ditemui wartawan di kiosnya, Selasa (1/3/2016).
Sementara, pasokan cabai di Soloraya juga belum mampu mencukupi kebutuhan. Hal ini lantaran cabai yang ditanam belum bisa dipanen.
Data yang dihimpun espos.id, harga cabai merah besar yang semula Rp20.000/kilogram (kg), kini naik menjadi Rp35.000/kg.
Sementara, cabai hijau besar yang semula Rp10.000/kg, kini naik menjadi Rp17.000/kg. Cabai rawit merah yang awalnya Rp17.000/kg, kini naik menjadi Rp24.000/kg. Cabai rawit hijau yang semula Rp10.000/kg, kini naik menjadi Rp17.000/kg. Cabai keriting merah yang sebelumnya Rp25.000/kg, kini naik menjadi Rp30.000/kg.
Sementara, Carik UD Bunga Karya, Ahmad, memperkirakan kenaikan harga cabai masih akan terus terjadi dalam beberapa pekan ke depan. Pasokan beberapa jenis cabai mengalami penurunan yang cukup tajam akibat cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
“Kenaikan harga cabai ini prediksinya masih akan terus terjadi. Banyak cabai yang busuk karena terkena serangan lalat buah, ini biasanya terjadi kalau musim penghujan,” tuturnya.
Sementara, beberapa kebutuhan pokok lainnya juga mengalami kenaikan harga. Bawang merah yang semula Rp25.000/kg, naik menjadi Rp35.000/kg. Sementara, bawang putih dan bawang bombai masih tinggi di kisaran Rp28.000/kg dan Rp15.000/kg.
“Panen bawang sekarang berkurang. Apalagi bawang impor di pasar juga masih kosong, jadi mahal,” katanya.