Esposin, SOLO--Kota Solo segera menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar mulai Februari mendatang. Kebijakan yang diterapkan di toko modern tersebut diharapkan mampu mengurangi jumlah sampah plastik.
Informasi yang dihimpun Esposin, Jumat (15/1/2016), Solo menjadi salah satu dari 17 kota yang akan menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar. Program tersebut merupakan inisiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang akan diluncurkan berbarengan dengan Hari Peduli Sampah Nasional, 21 Februari.
Anggota Komisi II DPRD, Ginda Ferachtriawan, mengaku sudah mendengar rencana penerapan kantong plastik berbayar di Kota Bengawan. Pihaknya mengaku mendukung kebijakan tersebut karena selaras dengan penataan lingkungan jangka panjang. “Plastik menjadi salah satu komponen sampah yang sulit diurai lingkungan. Kami sepakat ada kebijakan khusus untuk menekan penggunaan kantong plastik,” ujarnya saat ditemui Esposin di Gedung DPRD.
Ginda meminta SKPD terkait seperti Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) turut mendukung program lewat sosialisasi kepada masyarakat. Menurut dia, bukan hal mudah untuk mengubah perilaku warga yang sudah biasa berbelanja menggunakan kantong plastik. “Setelah kebijakan ini harapannya warga bisa membawa tas belanja sendiri dari rumah,” kata dia.
Pantauan Esposin, beberapa toko modern di Solo sudah mulai mengawali program serupa dengan tidak memberikan kantong plastik pada warga seusai belanja. Pembeli hanya disediakan troli untuk mengantar belanjaan langsung ke kendaraan. Toko modern tersebut juga menyediakan tas daur ulang berbayar untuk menggantikan kantong plastik.
“Model penggunaan tas daur ulang seperti tote bag bisa disosialisasikan sejak dini. Selain ramah lingkungan, tas itu bisa dipakai terus menerus,” kata Ginda.