Esposin, SOLO--Sedikitnya 40 peserta padat karya program kali bersih (Prokasih) menolak perintah Badan Lingkungan Hidup (BLH) Solo, untuk membersihkan sungai di Jl. Wahidin, Solo, lantaran menyalahi perjanjian. Sesuai kesepakatan dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Solo sebagai penyelenggara prokasih, mereka hanya membersihkan sungai di sepanjang Jl. Bhayangkara, Solo.
“Kami tidak mau pindah untuk membersihkan sana [Jl. Wahidin] karena jarak yang tergolong cukup jauh dan tidak ada ongkos transport tambahan. Lebih baik kami bersih-bersih di pintu sungai sini [Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan],” ujar salah seorang peserta loka karya, Sarsiman, saat dihubungi espos.id, Sabtu (10/5/2014).
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Sarsiman mengatakan saat ini tugas peserta padat karya untuk membersihkan sungai di Jl. Bhayangkara bisa dibilang sudah selesai. Mereka menyelesaikan pembersihan sungai pada sekitar hari Sabtu (3/5/2014) atau di hari ke 17 pelaksanaan prokasih.
“Kami selesai sekitar sepekan yang lalu untuk membersihkan sungai di sepnajang Jl. bhayangkara. Kemudian kami dipindah ke Jl. Wahidin sehari. Jarak ke sana lumayan jauh, terutama dari rumah kami. Kalau memang bersih-bersih di sana saya pribadi mengusulkan untuk ada upah tambahan, namun tidak jadi dikasih. Akhirnya kami disuruh untuk bersih-bersih di pintu air Tipes ini,” ujar Sarsiman.
Prokasih merupakan program yang diselenggarakan BLH Solo untuk memelihara kebersihan sungai. Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta perwakilan dari Kelurahan Panularan, Kelurahan Penumping, dan Kelurahan Tipes. Ketiga kelurahan tersebut dipilih karen wilayah mereka dilintasi sungai di sepanjang Jl. Bhayangkara. Meraka sebagai wujud perwakilan partisipasi dari warga setempat.
Sesuai kesepakatan, mereka mempunyai waktu 40 hari untuk menyelesaikan pembersihan sungai di sepanjang Jl. Bhayangkara. Mereka pun tidak menyangka kegiatan bisa selesai lebih awal dari perkiraan.
“Hari ini menginjak hari ke 24. Kami juga tidak tahu tugas sudah selesai terlebih dahulu. Kami ber-40 orang sepertinya juga bekerja seperti biasanya, tidak dengan terburu-buru,” ujar laki-laki setengah baya itu.
Salah seorang lain di antara mereka yang tidak mau disebut namanya mengatakan kemungkinan besar setelah selesai membersihkan sungai di pintu air Tipes akan membersihkan kembali sungai di sepanjang Jl. Bhayangkara.
“Kemunginan kami akan kembali bersih-bersih di sungai Jl. Bhayangkara. Kondisi di sana sebenarnya sudah bersih. Namun kami juga belum tahu kepastian akan seperti apa dan akan bersih-bersih di sebelah mana nantinya. Kami masih akan koordinasi lagi dengan BLH,” ujar laki-laki itu.
Dia menambahkan membersihkan sungai di Jl. Bhayangkara lagi ditujukan untuk mengejar target 40 hari kerja. Selama mengikuti padat karya mereka akan mendapatkan upah. Upah selama 40 hari kerja tersebut yang dia inginkan untuk diterima.
“Kami ini diupah, jadi semakin lama kami bersih-bersih akan juga mendapat upah pasti. Target masih tetap 40 hari nanti berhenti,” tambah dia.