“Tim labfor tidak menemukan bahan bakar minyak atau zat-zat kimia yang mudah terbakar di tempat kejadian kebakaran di Pasar Mulur. Selain itu, labfor juga tidak menemukan indikasi adanya unsur kesengajaan dalam kebakaran Pasar Mulur,” ujar dia ketika ditemui wartawan seusai menghadiri Deklarasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Sukoharjo Menolak Gerakan Radikal Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) di Pendapa Pemkab Sukoharjo, Sabtu (6/9/2014) malam.
Seperti diwartakan sebelumnya, tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Semarang yang mengambil sampel dari sisa-sisa kebakaran untuk diuji di labotorium, mencurigai penyebab kebakaran Pasar Mulur, Bendosari, Sukoharjo. Pasalnya, awal mula sumber api yang melalap los tersebut tak ada instalasi listriknya.
“Sekarang masih belum bisa disimpulkan. Tapi bisa dijabarkan sendiri, kalau tidak ada aliran listrik kemungkinannya seperti apa?” papar Kasubdit Fisika Labfor Mabes Polri Cabang Semarang, AKBP Rini Pujiastuti menjawab pertanyaan wartawan seusai meneliti lokasi kebakaran, Rabu (20/8/2014).
Lebih lanjut Kapolres mengatakan lokasi awal mula kebakaran karena di los itu terdapat barang-barang yang mudah terbakar sehingga ketika ada puntung rokok yang masih menyala atau korak api yang dinyalakan akan mudah menimbulkan kebakaran. Dia menjelaskan hasil laporan dari labfor yang diterimanya Jumat lalu, rencananya dilaporkan ke Pemkab Sukoharjo.
Diharapkan hasil penelitian di labfor tersebut bisa digunakan sebagai pegangan. Secara terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo, A.A. Bambang Haryanto mengatakan pihaknya berharap pembangunan kembali empat blok los Pasar Mulur segera selesai. Dengan demikian pedagang bisa kembali berdagang dengan tenang.
“Target kami perbaikan los yang terbakar itu bisa rampung tahun 2014. Kalau tidak ada halangan berarti saya optimistis target itu akan tercapai,” ungkap dia.