Menurut Hartini, 33, salah satu anak korban, sebelum kebakaran ibunya, Suparmi, 59, sempat tidur di rumah emplek-emplek yang menempel di pos kampling, dan dinding gudang keramik tersebut.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"Rumahnya sudah keropos jadi sudah tidak ditempati, cuma semalam ibu sempat tidur di situ dan keluar sekitar pukul 10.00 WIB," tutur Hartini kepada espos.id, Sabtu di lokasi kejadian.
Hartini mengaku pukul 10.30 WIB sempat menengok rumah yang hanya berisi pakaian dan alat rumah tangga. "Saya sempat keluar ke toko dan dikabari tetangga rumah kebakaran," jelasnya.
Sementara, Suroto, komandan regu Damkar Solo, menerima telepon adanya kebakaran sekitar pukul 10.55 WIB. Empat mobil damkar dikerahkan, dan dalam waktu singkat api yang sudah meludeskan bangunan dan isinya berhasil dipadamkan.
Kapolsek Laweyan, Kompol Edi Wibowo yang datang ke lokasi mengatakan, dugaan sementara kebakaran akibat korsleting listrik yang menyambung dari pos kampling.