Esposin, SOLO -- Pasar darurat kios mburi Sriwedari (Busri) di tetapkan di timur eks kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Solo
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo juga menegaskan tak akan merelokasi pedagang Busri pascabencana. Pihaknya justru akan membangun ulang 22 kios yang hangus dengan dana APBD Perubahan 2013.
“Total dananya sekitar Rp500 juta. Itu termasuk pembangunan pasar darurat dari dana tak terduga,” jelas dia kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (2/8/2013).
Rudy mengatakan kios baru nantinya akan dibangun lebih bagus dan aman dibanding sebelumnya. Renovasi ke depan juga menyasar kios buku milik pedagang yang masih utuh.
“Untuk kios yang tidak terbakar, pembangunan akan dilaksanakan 2014,” janjinya.
Disinggung dana kompensasi bagi korban bencana, Rudy masih bungkam. Dirinya mengaku masih menunggu regulasi yang pas untuk mencairkan bantuan tersebut. “Jangan sampai bantuan ini justru menimbulkan kecemburuan.”
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Widdi Srihanto, mengklaim pasar darurat yang memakai ruang timur eks-kantor Dispendukcapil sudah melalui persetujuan paguyuban pedagang. Menurut Widdi, lokasi itu cukup representatif untuk menggelar dagangan sementara.
“Yang penting tidak di lahan sengketa dan jalan raya karena bisa mengganggu lalu lintas. Apalagi ini sudah masa mudik,” ujarnya.