KARANGANYAR--Sebanyak 31 musibah kebakaran terjadi di Kabupaten Karanganyar dalam kurun waktu enam bulan terakhir. Amukan si jago merah mengakibatkan kerugian materiil hingga Rp4 miliar.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Informasi yang dihimpun Esposin di Sekretariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Selasa (4/9/2012), belum ada korban jiwa akibat kebakaran sepanjang kemarau ini.
“Dua bulan ke depan kami terus mewaspadai ancaman musibah kebakaran. Sebab musim penghujan kemungkinan baru tiba sekitar bulan November. Tidak hanya kami, masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan utamanya mencegah kebakaran,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Aji Pratama Heru K saat ditemui espos.id di ruang kerjanya, Selasa.
Ditambahkannya, sebagian besar musibah kebakaran terjadi karena faktor human error.
Masyarakat dan perangkat desa diminta sigap dan cepat melapor kepada petugas pemadam kebakaran (Damkar) bila terjadi musibah kebakaran. Sebab pelaporan yang cepat bisa meminimalisasikan risiko musibah dan tingkat kerugiannya.
Aji menilai frekuensi terjadinya kebakaran dua bulan terakhir cukup tinggi dibanding semester pertama 2012.
Selain kebakaran bangunan rumah, dia menyampaikan, sering pula terjadi kebakaran tanaman perkebunan seperti tebu di Karanganyar. Si jago merah pernah juga melalap tanaman hutan lindung di kawasan Gunung Lawu.