Esposin, KARANGANYAR — Selain letaknya tersembunyi, Kawah Candradimuka Gunung Lawu ternyata dikenal sakral.
Untuk menuju Kawah Candradimuka di gunung setinggi 3.265 mdpl ini, pendaki haru melalui jalur Cemoro Kandang atau dari Hargo Dalem, jika dari puncak.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Bagi sebagian masyarakat atau pun pendaki, kawah ini merupakan tempat yang dianggap sakral dan mistis. Entah apa alasannya disebut demikian, tetapi Gunung Lawu memang identik dengan hal-hal mistis.
Namun, ada pula yang menyebut kesakralan Kawah Candradimuka Gunung Lawu dikarenakan letaknya yang tersembunyi dan sulit untuk dicapai.
Baca Juga: Kawah Candradimuka Jadi Bukti Gunung Lawu Masih Aktif
Untuk menuju Kawah Candradimuka, setibanya di Pos II Taman Sari Atas, pendaki harus menuruni jurang 100 meter dengan kemiringan 70 derajat. Di area tersebut, diberi tanda tali berwarna kuning hingga bawah.
Jika sudah tiba di bawah, pendaki akan menjumpai sumber mata air hangat. Nah, lokasi Kawah Candradimuka tak jauh dari situ.
Baca Juga: Apakah Gunung Sumbing Masih Aktif? Ini Jawabannya
Tetapi, menurut tugas akhir yang ditulis Surya Nur Indrawan dari Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta, area ini merupakan daerah terlarang bagi para pendaki. Hal ini dikarenakan dibutuhkan alat khusus menuju Kawah Candradimuka Gunung Lawu.
Selain itu, juga diperlukan izin khusus untuk mencapai area terlarang tersebut.
Baca Juga: Ternyata Ini Jembatan Terpanjang di Jawa Tengah, Panjangnya Hampir 1 Km
Selain Kawah Candradimuka, ada beberapa spot lainnya yang dikenal sakral di Gunung Lawu. Beberapa di antaranya, Sendang Inten, Sendang Drajat, Sendang Panguripan, Sumur Jalatunda, Repat Kepanasan/Cakrasurya, Pasar Setan, dan Pringgodani.
Kesakralan Gunung Lawu sendiri sering dikaitkan dengan legenda raja terakhir Kerajaan Majapahit, Prabu Brawijaya V, yang moksa. Konon, menjelang runtuhnya Majapahit Prabu Brawiaya V menyepi ke Gunung Lawu.
Baca Juga: Tata Cara Salat Gaib, Dilengkapi Niat, Doa dan Syaratnya
Sang Prabu akhirnya moksa di Puncak Hargo Dalem. Sementara Hargo Dumiling diyakini sebagai tempat pamoksan Ki Sabdopalon dan Hargo Dumilah diyakini sebagai tempat penuh misteri di Gunung Lawu yang sering dipakai meditasi.